Internasional

Muslim Rohingya Terus Tertimpa Musibah, Terusir dari Tanah Kelahiran, Tempat Mengungsi Terbakar

Muslim Rohingya asal Myanmar terus tertimpa musibah, bukan hanya di tanah kelahiran, tetapi juga tempat mengungsi.

Editor: M Nur Pakar
AP
Warga berhamburan menjauh dari kobaran yang menghanguskan kamp pengungsi berpagar di Cox/s Bazaar, Bangladesh, Selasa (24/3/3021). 

SERAMBINEWS.COM, DHAKA - Muslim Rohingya asal Myanmar terus tertimpa musibah, bukan hanya di tanah kelahiran, tetapi juga tempat mengungsi.

Dalam insiden terbaru, ratusan tenda darurat terbakar di Cox's Bazar, Bangladesh pada Senin (22/3/2021) malam

Sedikitnya 15 orang tewas dalam kebakaran besar yang melanda kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, dan 400 orang masih hilang, kata badan pengungsi PBB, Selasa (23/3/2021).

"Ini sangat besar, sangat menghancurkan," kata Johannes Van der Klaauw dari UNHCR, yang bergabung dalam briefing Jenewa secara virtual dari Dhaka, Bangladesh.

"Kami masih memiliki 400 orang yang belum ditemukan, mungkin di suatu tempat di reruntuhan," tambahnya.

Dia mengatakan UNHCR mendapat laporan lebih dari 550 orang terluka dan sekitar 45.000 mengungsi.

Pejabat Bangladesh sedang menyelidiki penyebab kobaran api.

Baca juga: VIDEO - Kebakaran Hanguskan 700 Tenda Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Bahkan saat petugas darurat dan pekerja bantuan serta keluarga menyaring puing-puing untuk mencari korban lebih lanjut.

Api menghanguskan kamp Balukhali dekat kota tenggara Cox's Bazar pada Senin (23/3/2021) malam.

Membakar ribuan gubuk ketika orang-orang bergegas menyelamatkan harta benda mereka yang sedikit.

"Semuanya telah hilang dan ribuan orang tanpa rumah," kata Aman Ullah, seorang pengungsi Rohingya dari kamp Balukhali kepada Reuters.

"Api berhasil dikendalikan setelah enam jam, tetapi beberapa bagian kamp terlihat mengeluarkan asap sepanjang malam," tambahnya.

Pihak berwenang di Bangladesh sejauh ini telah mengkonfirmasi 11 kematian.

Baca juga: Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Terbakar, Seorang Gadis Remaja dan Dua Bocah Meninggal Dunia

Sekitar 40.000 gubuk di kamp terbakar, kata Mohammad Mohsin, Sekretaris Kementerian Penanggulangan dan Bantuan Bencana, setelah mengunjungi kamp tersebut.

Dua rumah sakit utama Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan pemerintah Turki juga hancur, katanya kepada wartawan di Cox's Bazar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved