Berita Banda Aceh

Terancam Usang Dimakan Usia, Perpustakaan Nasional Lestarikan Manuskrip Kuno Milik Cek Midi

"Di sini ada restorasi berupa penjilidan, kemudian pembersih dari jamur dan noda, kemudian dibuat cover-cover manuskrip itu," ujar Cek Midi.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Tarmizi Abdul Hamid atau akrab dengan panggilan Cek Midi juga menjelaskan, koleksi naskah kuno Aceh yang mendapatkan perawatan langsung dari tim Perpusnas RI. 

"Di sini ada restorasi berupa penjilidan, kemudian pembersih dari jamur dan noda, kemudian dibuat cover-cover manuskrip itu," ujar Cek Midi.

Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) melakukan kegiatan pelestarian/restorasi manuskrip kuno, milik Kolektor Tarmizi A Hamid atau yang lebih dikenal Cek Midi.

Perpusnas mengirim timnya, untuk melestarikan naskah-naskah kuno dari abad ke-17 itu.

Proses perawatan manuskrip kuno itu, dilakukan dengan melapisi naskah-naskah yang usang itu dengan tisu Jepang.

Sehingga, kondisinya akan menjadi lebih utuh.

Tarmizi A Hamid mengatakan, manuskrip itu rata-rata merupakan karya ulama-ulama di abad ke-17 atau sekitar 400 tahun lalu.

Kondisinya semakin terancam seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Pendaftaran Program Kampoeng Alquran Angkatan ke-2, Gratis untuk Anak Yatim

Sehingga tim Perpusnas hadir untuk melakukan perawatan manuskrip tersebut, baik yang rusak maupun tidak.

"Di sini ada restorasi berupa penjilidan, kemudian pembersih dari jamur dan noda, kemudian dibuat cover-cover manuskrip itu," ujar Cek Midi.

Kedepan, sejumlah manuskrip yang dibiasa tersimpan di Rumoh Manuskrip  Aceh itu akan dibuat box khusus untuk penyimpanan.

Proses perawatan dan pelestarian manuskrip oleh Perpusnas di Rumoh Manuskrip Aceh yang dilaksanakan selama empat hari, 22-25 Maret 2021.

Pustakawan Pelestari Manuskrip, Leni Sudiarti mengatakan, pihaknya akan melakukan perawatan manuskrip dengan cara menyambung dan menambal manuskrip tua tersebut.

Tujuannya, supaya daya tahan peninggalan-peninggalan sejarah itu lebih lama.

Baca juga: Bupati Tutup MTQ Ke-35 Tingkat Kabupaten Aceh Selatan, Kecamatan Meukek Sabet Gelar Juara Umum

Menurutnya, setelah dilakukan perbaikan diperkirakan manuskrip itu akan bertahan hingga satu abad kedepan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved