Berita Bireuen
Warga Juli, Bireuen Butuh Jembatan Rangka Baja, Begini Kondisinya Kini
“Kalau ada semen dan barang berat lainnya, terpaksa diturunkan di ujung jembatan. Kemudian diangkut dengan sepeda motor ke desa,” ujarnya.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
“Kalau ada semen dan barang berat lainnya, terpaksa diturunkan di ujung jembatan. Kemudian diangkut dengan sepeda motor ke desa,” ujarnya.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Jembatan gantung di Gampong Simpang Mulia, Juli, Bireuen dibangun tahun 1995 lalu, lebarnya hanya 1,5 meter dan panjangnya mencapai 120 meter membelah Kreung Peusangan, Bireuen.
Jembatan gantung tersebut, hanya bisa dilewati sepeda motor.
Itupun harus berhati-hati, bagi pengendara yang sedang jantungan sebaiknya jangan melewati jembatan tersebut.
Selain berayun-ayun, juga di bawahnya sungai airnya deras.
Kondisi jembatan tersebut lantai dari papan, ikatan kawat penahan jembatan ke beton memang kuat.
Namun saat satu sepeda motor melintas, akan terayun-ayun.
Baca juga: Satpol PP dan WH Bireuen Saweu Sikula, Ini Tujuannya
“Kalau tidak biasa naik jembatan gantung dan sering jantungan, sebaiknya jangan naik jembatan ini,” ujar Rusli, warga Simpang Mulia kepada Serambinews.com, Kamis (25/03/2021).
Amatan Serambinews.com, para pengendara roda dua warga setempat sudah terbiasa dengan kondisi demikian.
Walaupun, banyak barang bawaaan di sepeda motor.
“Kalau membeli semen dengan kendaraan, akan dilansir dengan sepeda motor ke desa,” ujar warga lainnya.
Keuchik Simpang Mulia, Nazaruddin kepada Serambinews.com mengatakan, beberapa waktu lalu lantai jembatan sudah lapuk.
Kesepakatan masyarakat, maka dialokasikan dana desa untuk memperbaiki lantai.
Dengan diperbaiki lantai, setidaknya tidak ada lagi warga yang jatuh ke sungai karena lantai jembatan lapuk.