Cegah Korupsi
Ketua KPK Ingatkan Dewan Berperan Cegah Korupsi Melalui Penyusunan Anggaran
Karena mulai penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah juga disetujui oleh rekan-rekan DPRA, jadi sejak mulai perencanaan DPRA sudah m
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua KPK RI Firli Bahuri bertemu dengan anggota DPR Aceh di ruang paripurna, Jumat (26/3/2021) sore.
Di hadapan anggota legislatif ini, Firli mengatakan jika DPRA berperan penting dalam mencegah korupsi di Aceh.
Karena DPRA memiliki wewenang penyusunan anggaran yang akan dilaksanakan oleh pemerintah.
"Karena mulai penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah juga disetujui oleh rekan-rekan DPRA, jadi sejak mulai perencanaan DPRA sudah memiliki andil untuk melakukan pencegahan korupsi," ujar Firli.
Katanya, DPRA juga memiliki peran kebijakan anggaran dan pengawasan terhadap realisasi anggaran.
"Artinya, korupsi bisa dicegah sejak dini oleh rekan-rekan di DPR Aceh," ujarnya.
Firli merincikan, ada beberapa penyebab terjadinya korupsi, yaitu kebutuhan, kesempatan, kekuasaan, keserakahan, rendahnya integritas, hingga sistem yang lemah.
Namun selama ini, katanya, memang ada sistem yang sengaja lemah supaya mudah korupsi.
Dalam pemaparannya, Firli memperlihatkan sejumlah data jika Aceh masuk dalam provinsi dengan tingkat korupsi tinggi.
• Sudah Bergabung dalam Latihan Tim, Fisik Trio Asing Persiraja belum Maksimal
• Nagan Raya Mulai Salurkan BLT Dana Desa Dampak Covid-19
Selain itu, anggota legislatif menempati peringkat kedua yang paling ditangkap karena korupsi, berada di bawah pihak swasta.
Namun terkait penindakan korupsi di Aceh, Firli mengaku KPK tidak ada mengunakan sistem target-target untuk menyasar suatu provinsi. Tapi pihak akan terus bekerja secara profesional.
"Kita tidak ada target-targetan kok, semuanya bekerja secara profesional, kita sekarang melakukan pemberantasan korupsi dengan berbagai cara, dengan pendidikan masyarakat, maupun penindakan," ujar Firli.
Dalam kunjungan ke DPRA, aktivis dan mahasiswa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyerahkan sejumlah dokumen terkait dugaan korupsi di Aceh. Dokumen itu diterima langsung oleh Firli.(*)