Luar Negeri

Satu WNI dan Dua Pria Malaysia Ditangkap Hendak Bunuh Mahathir Mohamad dan Menteri Lain

Seorang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Malaysia, karena hendak membunuh Mahathir Mohamad.

Editor: Faisal Zamzami
Bernama
Mahathir Mohamad 

SERAMBINEWS.COM, PUTRAJAYA - Seorang warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Malaysia, karena hendak membunuh Mahathir Mohamad.

WNI laki-laki itu ditangkap bersama dua pria Malaysia lainnya, dan mereka termasuk di antara enam tersangka yang terlibat kelompok teroris ISIS.

Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador menyampaikan, keenam tersangka itu pernah ditangkap di Kuala Lumpur, Selangor, Perak, dan Penang, pada 6-7 Januari 2020.

Selain Mahathir yang merupakan eks Perdana Menteri Malaysia, para tersangka juga menargetkan beberapa menteri "Negeri Jiran".

Mereka juga berencana menyerang kasino di Dataran Tinggi Genting dan pabrik bir di Lembah Klang.

"Mereka bagian dari sel ISIS yang dibentuk pada 2019 yang bertujuan menyebar ideologi Salafi Jihadi, merekrut anggota baru, dan melancarkan serangan di Malaysia," kata Abdul Hamid dikutip dari The Star, Sabtu (27/3/2021).

Ketiga pria itu mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya, karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.

Terduga pelaku mengakui berencana untuk menyerang Mahathir Mohamad.

Tak hanya Dr M, julukan Mahathir, dia juga berencana membunuh sejumlah menteri dari koalisi Pakatan Harapan.

Termasuk, mantan Menteri Utama Penang Lim Guan Eng, eks menteri Datuk Seri Mujahid, dan mantan Jaksa Agung Tan Sri Tommy Thomas.

 Namun, pada akhirnya mereka tak bisa menyusun rencana penyerangan, termasuk menyiapkannya.

Ketiganya diadili dan dihukum berdasarkan Pasal 130B (1) (a) KUHP, karena memiliki barang-barang terkait kelompok teroris atau kegiatan teroris.

Penangkapan ini terjadi setelah asisten direktur Divisi Kontra-Terorisme Cabang Khusus (E8) Bukit Aman, Ajun Komisaris Azman Omar, mengatakan pada Kamis (25/3/2021), bahwa seorang pria yang ditahan oleh polisi berencana untuk membunuh sejumlah mantan pemimpin.

Para petinggi Malaysia itu termasuk Mahathir dan mantan menteri keuangan Lim Guan Eng, serta mantan Jaksa Agung Tommy Thomas.

Tersangka ditangkap oleh E8 pada Januari, bersama dengan lima pria lainnya yang mendukung ISIS.

SAC Azman mengatakan, tersangka mengaku ingin melancarkan serangan tunggal terhadap mantan Dr M (panggilan Mahathir), Lim, Thomas, dan mantan menteri urusan agama Datuk Seri Dr Mujahid Yusof Rawa.

Azman menjelaskan, total mereka menangkap enam orang pada 6-7 Januari 2020 karena membuat propaganda ISIS dan melontarkan ancaman mati.

"Selama interogasi, mereka mengungkapkan berencana membunuh para pemimpin dengan menikam sebagai bentuk dukungan bagi ISIS," papar Azman.

“Saat diinterogasi, tersangka mengaku berencana menusuk mereka dengan pisau atau benda tajam,” ujarnya.

SAC Azman juga mengatakan, total 558 orang ditangkap sejak 2013 karena diduga terlibat ISIS.

"Sebanyak 256 orang sudah diadili, 51 sudah ditempatkan di bawah Pencegahan Tindak Pidana (Poca), 37 di bawah Pencegahan Terorisme Act (Pota) dan sisanya dibebaskan," tambahnya.

 Dilansir World of Buzz Jumat (26/3/2021), Azman menuturkan mereka juga menangkap warga Malaysia di Singapura, Agustus 2020.

Mereka menangkap sosok itu karena memberikan bantuan finansial, dan hendak ke Suriah demi bergabung bersama ISIS.

Baca juga: Ketika Mahathir Mohamad Tak Percaya Lagi Pada Anwar Ibrahim, Masalah Ini Jadi Sebabnya

Baca juga: Mahathir jadi Target Pembunuhan

Kemenlu Benarkan Satu WNI Terlibat Rencana Pembunuhan terhadap Eks PM Malaysia Mahathir Mohamad

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah membenarkan adanya kejadian tersebut berdasarkan data dari Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

"Informasi yang diperoleh dari KBRI di Kuala Lumpur, penangkapan WNI tersebut terjadi di Januari 2020 dan baru menjadi perhatian publik belakangan ini," kata Faizasyah kepada Kompas.com, Minggu (28/3/2021).

 Faizasyah mengatakan, perwakilan KBRI telah mendapat akses bertemu dengan WNI tersebut untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.

"Salah satu fungsi dari perwakilan RI di luar negeri adalah memberikan bantuan kekonsuleran bagi WNI yang menghadapi permasalahan di luar negeri," ucap dia.

Sebelumnya Polisi Malaysia menyatakan, mereka menangkap pria yang berniat membunuh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Asisten Direktur Cabang Khusus Anti-terorisme (E8) Azman Omar menerangkan, terduga pelaku ditangkap pada Januari 2020.

 Media lokal Astro Awani memberitakan, terduga pelaku mengakui berencana untuk menyerang Mahathir Mohamad.

Tak hanya Dr M, julukan Mahathir, dia juga berencana membunuh sejumlah menteri dari koalisi Pakatan Harapan.

Termasuk, mantan Menteri Utama Penang Lim Guan Eng, eks menteri Datuk Seri Mujahid, dan mantan Jaksa Agung Tan Sri Tommy Thomas.

Terduga tersangka diyakini beraksi sendirian, dan merupakan bagian dari jaringan teroris yang berafiliasi dengan kelompok ISIS.

Baca juga: Dishub Warning Pemilik Plang Parkir Khusus Pelanggan

Baca juga: JADWAL Live Streaming MotoGP Qatar 2021 Malam Ini di Trans7, Rossi Waspadai Ancaman Ducati

Baca juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Ronaldo Frustasi, Timnas Portugal Ditahan Imbang Serbia 2-2

Kompas.com dengan judul "WNI Hendak Bunuh Mahathir, Terlibat ISIS dan Akan Serang Menteri Lain Juga"

BACA BERITA LAIN TERKAIT MAHATHIR MOHAMAD

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved