Buka Suara Alasan Mau Jadi Ketua Umum Demokrat, Moeldoko: Untuk Menyelamatkan Bangsa dan Negara
"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa
SERAMBINEWS.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko akhirnya buka suara terkait alasannya menerima pinangan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Ia menyampaikan, ada tarikan ideologis untuk menyelamatkan Partai Demokrat dan bangsa.
"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa dan negara," ujar Moeldoko , dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (29/3/2021).
"Untuk itu semua, berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat," jelasnya.
Moeldoko menyebut, peserta KLB bisa menjawab pertanyaannya terkait KLB hingga kader Demokrat dengan baik.
"Tetapi, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB dijawab dengan baik oleh rekan-rekan sekalian," katanya.
"Pertanyaan pertama apakah KLB ini sesuai dengan AD/ART."
"Pertanyaan kedua, seberapa serius kader demokrat meminta saya memimpin partai ini."
"Ketiga, bersediakah kader demorkat bekerja keras dengan integritas demi merah putih di atas kepentingan pribadi dan golongan."
"Semua pertanyaan itu dijawab oleh peserta KLB dengan gemuruh," papar Moeldoko.
Kemudian, Moeldoko mengaku dirinya memang didaulat untuk memimpin Partai Demokrat.
Dirinya lalu meminta agar tak mengaitkan keputusannya itu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya juga khilaf sebagai manusia biasa, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga saya atas keputusan yang saya ambil," katanya.
"Tetapi saya juga terbiasa mengambil risiko seperti ini, apalagi demi kepentingan bangsa dan negara."
"Untuk itu, jangan bawa-bawa presiden dalam persoalan ini," imbuh Moeldoko.
Baca juga: Kubu Moeldoko Sebut Hambalang Rontokkan Elektabilitas Demokrat Serta Ada yang Tidak Tersentuh Hukum
Baca juga: Permintaan Maaf Demokrat Kubu Moeldoko sampai Sebut SBY dan AHY Seakan Pihak Yang Terzalimi
Minta Maaf atas Kegaduhan yang Terjadi

Diberitakan sebelumnya, partai Demokrat kubu Moeldoko menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia atas kegaduhan yang terjadi.
Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, Muhammad Rahmad dalam konferensi pers di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3/2021).
"Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis.
Ia mengatakan, kegaduhan tersebut terjadi karena narasi yang menyesatkan dari Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"SBY dan AHY melalui corong-corong juru bicaranya telah membangun narasi yang sangat menyesatkan," katanya.
"Antara lain menuduh pemerintahan Presiden Jokowi dan istana terlibat."
"Menuduh Bapak Moeldoko membeli Partai Demokrat sehingga SBY menyampaikan dalam keterangannya bahwa Partai Demokrat not for sale."
"Menuduh kudeta terhadap Partai yang dilakukan orang luar, dan tuduhan-tuduhan lainnya yang sama sekali tidak berdasar," jelas Muhammad Rahmad.
Selain itu, menurutnya, Partai Demokrat kubu AHY dan SBY seakan-akan menjadi korban dalam kegaduhan tersebut.
"SBY dan AHY juga telah memainkan playing victim, seakan-akan menjadi pihak yang terzalimi dan mencitrakan diri kepada masyarakat luas bahwa Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan," lanjutnya.
Rahmad juga menyinggung soal perlakuan SBY dan AHY pada kader Partai Demokrat di daerah.
"SBY dan AHY telah melakukan tindakan-tindakan brutalitas terhadap kader-kader di kabupaten/kota dan provinsi di seluruh Indonesia dengan memaksa kader menandatangani surat pernyataan yang disertai dengan ancaman dan pemecatan," ujarnya.
"Pernyataan dan cara-cara yang tidak bertanggung jawab tersebut sungguh telah menimbulkan kegaduhan dan keresahan di tengah-tengah masyarakat kita."
"Di saat bangsa Indonesia dan pemerintahan Bapak Presiden Jokowi sedang bersungguh-sungguh dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan sedang berusaha membangun kembali sendi-sendi perekonomian nasional," jelas jubir Demokrat kubu Moeldoko itu.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Baca juga: Pelaku Bom di Makassar Tinggalkan Wasiat Sebelum Ledakkan Diri, Pamit ke Orang Tua Siap Mati Syahid
Baca juga: Muhammad Ridho Tewas Ditembak OTK di Medan, Istri Tak Henti Menangis, Korban Ketua Remaja Masjid
Baca juga: Penkum Kejati Aceh Lakukan Penyuluhan Hukum tentang Bahaya Narkoba untuk Siswa Perbatasan
Tribunnews.com dengan judul ALASAN Moeldoko Terima Pinangan Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Minta Tak Bawa-bawa Presiden Jokowi
Baca juga: Satgas TMMD 110 Kodim 0107/Aceh Selatan Rampungkan Pengerjaan Box Saluran