Berita Aceh Utara
Demo Tolak Perbup Memanas, Koordinator Aksi: Kami tak akan Berhenti Berdemo Sampai Tuntutan Dipenuhi
Mahasiswa dari EK-LMND mengatakan mereka tidak akan berhenti berdemo sampai tuntutan mereka dipenuhi agar pemerintah sampai Perbub Aceh Utara Nomor...
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Mahasiswa dari EK-LMND mengatakan mereka tidak akan berhenti berdemo sampai tuntutan mereka dipenuhi agar pemerintah sampai Perbub Aceh Utara Nomor 3 Tahun 2021 tentang pemotongan penghasilan tetap aparatur desa dan penghilangan alokasi anggaran majelis taklim serta anak yatim.
Hal itu disampaikan Eri Ezi koordinator aksi saat serangkaian lanjutan aksi demo tolak perbub di DPRK Aceh Utara, Senin (29/3/2021).
Karena menurutnya Perbup itu dianggap tak lagi membantu majlis taklim dan anak yatim.
Sehingga aksi hari kini kian memanas hingga mahasiswa sempat ricuh dengan petugas pengamanan Polres Lhokseumawe dan Satpol -PP Aceh Utara di Gedung DPRK setempat.
Insiden kericuhan sempat mewarnai aksi demo itu, lantaran dipicu tingkah laku anggota DPRK Aceh Utara yang tak bisa memenuhi tuntutan mereka.
Sehingga para mahasiswa berteriak memanggil dan meminta anggota dewan yang ngacir itu berhenti.
Namun karena mengabaikan panggilan, mahasiswa pun berusaha masuk ke Gedung DPRK Aceh Utara.
Spontan saja petugas keamanan polisi dan Satpol-PP menghadang dan menghalaunya.
Sehingga kericuhan pun tak dapat dihindari ketika mahasiswa dan polisi terlibat saling dorong.
Namun karena kalah jumlah, puluhan mahasiswa pun tak berdaya ketika petugas keamanan berhasil memaksa mundur mereka.
Menurut amatan Serambinews.com dilapangan, puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya dari barisan Eksekutif Kota Mahasiswa Nasional Demokrasi ( EK-LMND) Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara bergabung bersama barusan Aparatur Desa Aceh Utara Melawan (ADAM) sempat baku hantam dengan petugas sehingga aksi ini sempat mencekam.
Sebelumnya Mereka berkumpul di halaman Gedung Meseum Kota Lhokseumawe pada pukul 10.30 Wib.
Lalu bergerak secara long march menuju Gedung DPRK Aceh Utara yang bersebelahan dengan Lapangan Hirak dan Pendopo Walikota Lhokseumawe.
Mereka juga membawa alat peraga seperti mengusung pocong dan spanduk bertuliskan penolakan perbup yang tidak merakyat.