Gereja Katedral Makassar
Fahri Hamzah Minta Bom Bunuh Diri di Makassar tidak Dikaitkan Agama: Sebut Mereka Teroris! Cukup!
Kenapa gak bunuh diri Di bulan Ramadhan kan pahala digandakan.17 hari lagi. "Gak sabar amat. Goblok aja teroris ini!
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Fahri Hamzah bicara terkait ledakan di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
Melalui Twitter @Fahrihamzah, ia mentweet pandangan terkait pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
"Bunuh diri!
"Biarlah ia mati konyol!
"Tapi kita, SeBangsa, se-negara, tak boleh goyah...tak boleh saling meragu sesama...karena lautan cinta takkan sirna oleh setitik benci.
"Semoga jemaat Kathedral Makasar diberi kesabaran. Semoga korban luka dan nyawa diselamatkan. Amin YRA," demikian tweetnya.
Selanjutnya, ia mentweet bahwa teroris yang melakukan aksi demikian tidak beragama.
Ia juga menyebut, agar aparat tidak menggunakan bahasa Arab, Jamaah, Anshar dan lain-lain.
Menurutnya, aparat cukup mengatakan mereka teroris, tanpa dikaitkan dengan sebutan yang berkaitan dengan Islam.
"Kenapa gak bunuh diri Di bulan Ramadhan kan pahala digandakan.17 hari lagi. "Gak sabar amat. Goblok aja teroris ini! Maka saya percaya teroris itu gak beragama.
"Saya mohon aparat gak usah lagi sebut mereka pakai bahasa arab. Jamaah, Anshar, dll. Plis sebut mereka teroris! Cukup!
Baca juga: Pelaku Bom di Makassar Tinggalkan Wasiat Sebelum Ledakkan Diri, Pamit ke Orang Tua Siap Mati Syahid
Baca juga: Muhammad Ridho Tewas Ditembak OTK di Medan, Istri Tak Henti Menangis, Korban Ketua Remaja Masjid
Tweet Fahri Hamzah pun mendapat perhatian dari pengguna Twitter lain, sampai hari Minggu (29/3/2021) tepatnya pada pukul 16:10 WIB, tercatat sudah ada 1,2 ribu komentar.
Beberapa komentar pengguna Twitter mengenai pelaku bom bunuh diri.
"Salahkan individunya karena salah dalam mempelajari agama bukan agamanya. Selama ini anda hidup di indonesia dgn mayoritas umat islam apakah setiap hari ada bom meledak yg dilakukan orang islam?," @moyakolvist.
"Mereka beragama pak, kalau pemahaman mereka tdk sama dgn pemahaman "orang2 yg ber-perikemanusiaan" yg se-agama dgn mereka, berarti pemahaman mereka yg salah/sesat. Salah satu tanggung-jawab yg waras (dlm agama yg sama), adlh mengutuk pengajar2nya yg terus mengajarkan terorisme," @Hendriksrtn.
"teroris menggunakan interpretasi agama sebagai dasar tindakan teror, kalau bukan atas motif kayakinan masa iya teroris ngebom hanya gara gara pengen bikin konten prank. kalau ini konten, terlalu serius bang, ampe ancur gitu. kita kadang sering denial alias cuci tangan atas itu," @Anggi_sapiens.
Baca juga: Penkum Kejati Aceh Lakukan Penyuluhan Hukum tentang Bahaya Narkoba untuk Siswa Perbatasan
Baca juga: Kejari Aceh Selatan Canangkan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi
Informasi terbaru, sebagaimana dikutip dari Kompas.com, pelaku bom bunuh diri meninggalkan surat wasiat sebelum melakukan aksinya.
Salah satu pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar berinisial L meninggalkan surat wasiat sebelum melancarkan aksinya, Minggu (28/3/2021).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar sudah lama direncanakan oleh L.
"Saudara L ini sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya yang isinya mengatakan yang bersangkutan berpamitan dan siap untuk mati syahid," kata Listyo Sigit di Mapolda Sulsel, Senin (29/3/2021) siang.
Pelaku L melakukan bom bunuh diri bersama sang istri berinsial YSF.
Baca juga: Lihat Polisi, Pemuda Pidie Buang Sesuatu ke Sungai, Akhirnya Ditangkap
Identitas L dan YSF terkuak dari identifikasi tim Inafis Polrestabes Makassar serta pengecekan DNA tim Labfor Polda Sulsel.
"Keduanya menikah enam bulan lalu dan dinikahkan oleh Rizaldi yang beberapa waktu lalu ditangkap di bulan Januari," imbuh Listyo.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021), merupakan pasangan suami istri.
Keduanya diketahui baru saja menikah beberapa waktu lalu.
"Pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
(Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER – Bohong Kuliah di Luar Negeri, Mahar Sandal Jepit Hingga Bu Kades Selingkuh
Baca juga: BERITA POPULER - Mahasiswa Kedokteran Dicambuk, Konvoi Bendera Bintang Bulan hingga Kakek Bunuh Cucu
Baca juga: BERITA POPULER - Menantu Mandi 5 Kali Sehari, Abrip Asep 12 Tahun di RSJ hingga Tsunami di Jepang