Kisruh Demokrat

Soal Kisruh Partai Demokrat, Rocky Gerung: Pak Moeldoko Obsesinya Belum Selesai

Menjadi tanda tanya besar ternyata Pak Moeldoko ingin dalam lingkungan akademis, gagal di UI kemudian ke UT

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
Instagram / rocky_gerung_official
Rocky Gerung juga turut memberikan komentarnya, melalui Kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (29/3/2021). 

SERAMBINEWS.COM - Kisruh Partai Demokrat masih berlanjut, dengan kedua kubu saling memberikan pernyataan mengenai langkah-langkah politik dan sebagainya.

Hari ini, Senin (29/3/2021) AHY menyampaikan Respons Demokrat Terhadap Pernyataan KSP Moeldoko sebagaimana ditayangkan pada kanal YouTube Agus Yudhoyono.

Konferensi Pers Ketua Umum Partai Demokrat | Menguak Kebenaran III: Respons Demokrat Terhadap Pernyataan KSP Moeldoko

Hari/Tanggal: Senin, 29 Maret 2021

Pukul: 17.00 WIB

Lokasi: Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Wisma Proklamasi No.41, Menteng, Jakarta Pusat

Baca juga: Buka Suara Alasan Mau Jadi Ketua Umum Demokrat, Moeldoko: Untuk Menyelamatkan Bangsa dan Negara

Sebelumnya, Rocky Gerung juga turut memberikan komentarnya, melalui Kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (29/3/2021).

Dengan tajuk "PUBLIK CURIGAI BOM MAKASSAR, INI SANGAT BERBAHAYA!" video berdurasi 19:52 menit tersebut telah disaksikan hampir 60 ribu tayangan.

Pada video, Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief, yakni seorang jurnalis senior.

Pada kesempatan itu, Hersubeno Arief bertanya mengenai pandangan Rocky Gerung terkait bom bunuh diri di Makassar dan berkaitan dengan kisruh Partai Demokrat.

Baca juga: Setelah KLB di Sibolangit Deli Serdang Sumut, Demokrat Aceh Sebut Tidak Ada Gerakan Apa Pun di Aceh

Berikut pernyataan Rocky Gerung

Menjadi tanda tanya besar ternyata Pak Moeldoko ingin dalam lingkungan akademis, gagal di UI kemudian ke UT, jadi beliau juga ada dalam komunitas akademis.

Nah kalau komunitas akademis, harusnya pidatonya bukan stigma seseorang, karena kalau beliau bicara di Universitas Terbuka di lingkungan alumnus, mestinya dia memberikan keterangan dan penjelasan akademis tentang akar terorisme di Indonesia, lalu dikaitkan dengan perkembangan ideologi dunia.

Bukan langsung mengambil contoh Partai Demokrat yang dianggap sebagai mungkin potensi sarang teroris.

Itu juga langsung terhubung dengan alam bawah sadarnya, bahwa dia selalu mencari pembenaran mengapa mengambil alih partai orang kan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved