Human Interest Story
Kisah Mantan Juru Masak Hasan Tiro Dipuji Istri Mantan Presiden Amerika Serikat
ada Serambinews.com, Azizah Adek atau lebih akrab disapa Adek, mengatakan ia sangat tertarik dengan sejarah Aceh, sehingga ingin menjadi pahlawan.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perjanjian damai yang ditandatangani oleh pimpinan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Perwakilan Pemerintah RI di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005, masih menyisakan banyak cerita bagi rakyat Aceh, khususnya para eks kombatan GAM.
Azizah Adek (35), mantan panglima Pasukan Inong Balee GAM Pusat ini adalah salah satu figur yang jarang menceritakan kisahnya kepada media.
Baru pada Selasa (30/3/2021), Azizah yang biasa disapa Adek ini membagikan kisah panjang lebarnya, dalam wawancara khusus dengan Serambinews.com dan Serambi On TV.
Wawancara berlangsung di rumah makan Dapur Asik Ummi yang berlokasi di Jln Syiah Kuala, Lamdingin Banda Aceh (Eks RM Syiah Kuala).
Sejak beberapa tahun belakangan, perempuan kelahiran Gampong Lam Me, Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, 3 Oktober 1984 ini, telah meninggalkan arena politik dan fokus mengembangkan Dapur Asik Ummi.
"Awalnya hanya sekedar hobi masak dan posting ke medsos. Hingga kemudian mulai berjualan secara online. Alhamdulillah, kini telah menyewa warung yang masih terpasang pamplet RM Syiah Kuala. Tapi rilnya ini adalah Dapur Asik Ummi," kata Azizah yang didampingi suaminya, Erizal Muhammad (34).
Baca juga: Ogah Jadi Kontraktor, Eks Kombatan GAM Fokus Kelola Water Park, Omsetnya Capai Rp 8 Juta Perhari
Awal Mula Bergabung dengan GAM
Dalam wawancara dengan Serambinews.com dan Serambi On TV, Adek bercerita dia mulai bergabung dengan GAM pada usia 14 tahun.
Ia termotivasi dengan sejarah Aceh dan kisah pejuang perempuan Aceh seperti Cut Nyak Dhien, Cut Mutia, dan pahlawan-pahlawan perempuan lainnya.
Adek pun ingin menjadi pahlawan, tapi pada era yang berbeda.
"Orang tua juga yang menceritakan perjuangan Cut Mutia perjuangan Cut Nyak Dhien, jadi tertanamlah cerita-cerita itu dan ingin juga menjadi pahlawan, tapi di era yang berbeda. Sehingga pada usia 14 tahun masuk GAM," kenang Adek.
Pada tahun 1999, Azizah berangkat dari Aceh Besar ke Pidie untuk bergabung dengan pasukan GAM Pusat di Jiem-jiem, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.
Jiem-jiem pada masa itu adalah salah satu markas besar GAM, tempat tinggal panglima GAM paling populer, Tgk Abdullah Syafii.
Setahun kemudian, Azizah diangkat menjadi pelatih untuk pasukan perempuan GAM yang bernama Pasukan Inong Balee.
"Awalnya latihan militernya di Jim-jim Pidie Jaya dengan Abdullah Syafii di Tiro tahun 1999 dan tahun 2000 menjadi pelatih GAM," ungkapnya.
Adek menjadi satu dari 14 pelatih perempuan GAM yang bertugas melatih para anggota Pasukan Inong Balee.
Para pelatih pasukan Inong Balee ini disebut Mualimah.
Sedangkan pelatih pasukan laki-laki GAM disebut Mualim atau Mualem.
"Perempuan itu ada 14 orang yang disebut dengan Mualimah dan laki-laki kalau tidak salah ada 13 orang itu yang disebut dengan Mualem," ujarnya.
Baca juga: Haul 18 Tahun Meninggalnya Abdullah Syafii, Begini Sosok Tgk Lah Di Mata Wali Nanggroe
Pada akhir tahun 2000, Azizah bersama rekan-rekan Mualimah dan sejumlah pasukan Inong Balee, dikembalikan ke wilayah masing-masing.
"Kami dari Aceh Rayeuk yang latihan ke Jim-jim bersama Tgk Abdullah Syafii kemudian dikembalikan ke Aceh Rayeuk untuk melatih pasukan Inong Balee yang ada di Aceh Besar," sebutnya.
Sejak itu, Azizah kerap bergerilya di hutan bersama pasukannya. Bukan hanya di Aceh Besar, tapi juga diperbantukan ke daerah-daerah lainnya.
Hingga kemudian, damai datang dan Azizah bersama ribuan kombatan kembali menjalani kehidupan normal.
"Setelah damai saya pernah dipercaya menjadi Panglima Inong Balee Pusat, tahun 2018 saya mengundurkan diri karena ingin fokus menjalani usaha," ungkap Azizah Adek.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Banjir Menerjang Tiga Gampong di Tangse
Mundur Teratur
Sebagai mantan pelatih Pasukan Inong Balee, Azizah menjadi sosok yang diperhitungkan setelah damai.
Selain dipercaya menjadi panglima Inong Balee Pusat Pusat, Azizah juga ditempatkan pada beberapa jabatan strategis di internal dan eksternal GAM yang setelah damai berjuang melalui jalur politik, yaitu Partai Aceh.
"Dulu pernah juga menjadi bendahara Partai Aceh di Kota Banda Aceh selama tiga periode, bendahara Pertina Aceh (Persatuan Tinju Amatir Indonesia), juga pernah bekerja sebagai staf di KIP Aceh," ulasnya mengenai pengalaman sebelum beralih profesi sebagai pengusaha.
Menceritakan ketika masa konflik, ia mengungkapkan bersama rekan lainnya berada di hutan, susah senang dilakukan bersama sampai menjadi kenangan tidak bisa terlupakan.
Sebutnya momen demikian tidak bisa terulang kembali, seperti kekompakan bersama rekan di hutan saat konflik dan adanya sikap saling melindungi satu sama lain.
"Ketika konflik berada di hutan, bersama rekan-rekan yang lain, pengalaman di hutan ada sedih dan senang dan menjadi pelatih GAM pada usia yang sangat muda pelatih GAM di Aceh Rayeuk," jelas perempuan sekaligus eks kombatan ini.
Baca juga: Fahri Hamzah Minta Bom Bunuh Diri di Makassar tidak Dikaitkan Agama: Sebut Mereka Teroris! Cukup!
Juru Masak Wali Nanggroe dan Dipuji Istri Presiden AS
Selain tentang perjuangannya, Azizah juga berbagi banyak kisah tentang hobinya memasak.
Tentang hobinya memasak, Azizah punya beberapa kesan dan pengalaman yang akan diceritakannya kepada anak cucu kelak.
Setelah Wali Nanggroe Tgk Hasan Di Tiro kembali ke Aceh, Azizah Adek menjadi salah satu orang yang dipercaya untuk menyiapkan makanan untuk Wali Nanggroe bersama para para staf serta pengawalnya.
Pada hari kepulangan pertama kali Hasan Tiro ke Aceh, tahun 2008, Azizah bersama puluhan wanita lain yang sebagiannya adalah mantan pasukan Inong Balee, harus menyiapkan 15 ribu porsi makanan untuk acara penyambutan.
Sebagai tim inti di bidang konsumsi Wali Nanggroe, Azizah kerap harus bekerja keras setiap kali ada kegiatan Tgk Hasan Tiro, termasuk ketika kedatangan tamu.
Baca juga: Sejenak Bersama Hasan Tiro
Baca juga: 10 Tahun Meninggalnya Hasan Tiro, Putranya yang Bermukim di Amerika Berharap tak Ada Tafsir Politik
Kisah lainnya yang juga masih sangat lekang dalam ingatan Azizah adalah ketika dia menjadi salah satu juru masak pada acara jamuan makan rombongan Hillary Clinton, istri mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, yang berkunjung ke Aceh pada tahun 2006.
"Hillary Clinton ketika berkunjung ke Aceh meresmikan kompleks Perumahan Dwiyuna Jaya Foundation di Aceh Besar. Kebetulan kami masak di situ, jadi dia ikut menikmati masakan saya. Istilahnya 'pernah jep ie jaroe lon'," kata Azizah seraya tertawa.
Hal yang membuat Azizah sangat terkenang adalah ketika Hillary memuji salah satu hasil racikan Azizah, yaitu Tiyai, racikan sayur khas Aceh Besar.
"Hillary bertanya dalam bahasa Inggris 'apa ini? Sangat enak' Saya menjawab juga dalam bahasa Inggris, cuma hanya bisa bilang bahwa itu beberapa sayur yang dipotong tipis-tipis, kami menyebutnya Tiyai," kata Azizah mengenang kisah itu.
"Hillary terlihat bingung dan sempat mengulang kalimat 'Tiyai'? Lalu ada dari pimpinan Dwiyuna Jaya memberi penjelasan dengan kalimat sederhana, 'ini salad aceh'. Baru Hillary mengangguk-angguk," kata Azizah kembali tertawa.
"Hobi memasak saya turun dari ibu dan nenek yang juga memang hobi masak. Memang hobi masak ini bisa membuat bahagia," tambahnya kembali tertawa lebar dalam balutan masker.
Baca juga: VIDEO - Viral Pengendara Motor Ngamuk Kena Air Cipratan, Saya Maafin, Tanggungjawabnya Apa
Menutup percakapan, Adek mengutarakan, ia menjajakan makanan racikan tangannya melalui medsos serta membuka usaha rumah makan Dapur Asik Ummi tepatnya di Jln Syiah Kuala sebelum pasar Gemilang, Banda Aceh.
"Jual melalui online nama Istagram @azizahadek dan jualan di arah Lam Dingin, makam Syiah Kuala sebelum pasar Gemilang buka dari jam 10 sampai jam 10 malam, malam juga ada menu lain seperti lontong dan sebagainya," tutupnya. (*)
Baca juga: BERITA POPULER – Bohong Kuliah di Luar Negeri, Mahar Sandal Jepit Hingga Bu Kades Selingkuh
Baca juga: BERITA POPULER - Mahasiswa Kedokteran Dicambuk, Konvoi Bendera Bintang Bulan hingga Kakek Bunuh Cucu
Baca juga: BERITA POPULER - Menantu Mandi 5 Kali Sehari, Abrip Asep 12 Tahun di RSJ hingga Tsunami di Jepang