Info Singkil

Tanaman Jagung Program Ketahanan Pangan Pandemi Covid-19 di Aceh Singkil Masuki Musim Panen

Tanaman jagung program Ketahanan Pangan Pandemi Covid-19 Corona Virus Diseases (Covid-19) di Kabupaten Aceh Singkil, mulai memasuki masa panen. 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Saifullah
Dok Kuatno
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Aceh Singkil, Kuatno bersama jajarannya menunjukkan berkarung-karung jagung yang dipanen warga di kawasan Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, Selasa (30/3/2021). 

Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Tanaman jagung program Ketahanan Pangan Pandemi Covid-19  atau Corona Virus Diseases di Kabupaten Aceh Singkil, mulai memasuki masa panen. 

Jagung tersebut salah satunya ditanam dengan memanfaatkan lahan tidur di dekat permukiman warga Gosong Telaga Barat, Singkil Utara. 

Kala itu, penanaman jagung dilakukan Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid. Seiring berjalan waktu atau sekira 3,5 bulan kemudian, hasil jerih payah petani membuahkan hasil dengan memanen tanaman jagung.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan, Aceh Singkil, Kuatno, Selasa (30/3/2021), mengatakan, program ketahanan pangan membuahkan hasil. 

Salah satunya dengan mulai dipanennya tanaman jagung yang masuk dalam program ketahanan pangan Pandemi Covid-19, selain tanaman pangan lainnya.

Baca juga: Ternyata, Jadwal Hasil Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 16 Diumumkan, Simak Cara Ceknya

Baca juga: PGRI Aceh Timur Tuntas Bentuk Pengurus di 24 Kecamatan, Simpang Jernih Kecamatan Terakhir

Baca juga: Ada Bagi-Bagi Kopiah Khas Aceh di Musrenbang Kabupaten Aceh Jaya

"Pemipilan jagung dilakukan, walau cuaca mendung tetap semangat," kata Kuatno yang datang membantu panen jagung bersama jajarannya ke lokasi.

Menurutnya, produksi jagung yang ditanam mencapai 4,5 ton per hektarenya. Dengan harga jual sekitar Rp 4.000 per kilogram. Sehingga sangat membantu petani setelah bercocok tanam selama 3,5 bulan.

Sementara itu, kerawanan pangan akibat Pandemi Covid-19 yang diprediksi, tidak terjadi di Kabupaten Aceh Singkil

Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemkab Aceh Singkil yang terus mengampamyekan gerakan menanam tanaman pangan di pekarangan serta lahan tidur.

Baca juga: PGRI Aceh Timur Tuntas Bentuk Pengurus di 24 Kecamatan, Simpang Jernih Kecamatan Terakhir

Baca juga: Afifa, Remaja Cantik Penuh Prestasi dan Mampu Menamatkan SMA dalam Waktu Dua Tahun, Ini Profilnya

Baca juga: JTMI USK Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Balai Jasa Konstruksi, Kepala Balai Isi Kuliah Tamu

Agar ketahanan pangan terus terjaga, sehingga petani diimbau langsung bercocok tanam pascapanen selesai.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved