Belum Ada Penghapusan Premium untuk Wilayah Aceh
Sales Area Manager Pertamina Aceh, Sonny Indro Prabowo menegaskan, sampai hari ini belum ada perintah penghapusan program penjualan
BANDA ACEH - Sales Area Manager Pertamina Aceh, Sonny Indro Prabowo menegaskan, sampai hari ini belum ada perintah penghapusan program penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium bagi kendaraan bermotor di wilayah Aceh.
Dikatakan, penyaluran Premium untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, serta daerah kabupaten/kota lainnya masih berjalan normal, sesuai jadwal dan kuota masing-masing SPBU. “Sampai saat ini belum ada perintah untuk itu (penghapusan penjulan premium),” terang Sonny kepada Serambi, Selasa (30/3/2021), terkait adanya program penghapusan Premium dan diganti Pertalite khusus.
Dia menyatakan, kalaupun ada program penghapusan Premium dan diganti Pertalite khusus yang harga jualnya seperti Premium, baru direncanakan untuk Aceh pada Juli-Agustus 2021 mendatang. “Kalau untuk sekarang ini belum ada,” ujarnya.
Sonny juga menyebutkan, terkait stok Premium di Silo Krueng Raya, Aceh Besar, saat ini ada sekitar 2.100 KL. Stok sebanyak itu, menurutnya, cukup untuk distribusi 10 hari ke depan. Stok Premium akan ditambah setelah persediaannya tinggal untuk penyaluran 3 hari. “Untuk suplai ke wilayah Aceh, stok Premium dan BBM jenis lainnya diambil dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau.
Jikatidak ada gangguan cuaca ekstrim dan ombak besar di tengah laut dalam perjalannya ke Aceh, tiga hari sudah tiba di Pelabuhan Malahayati Krueng Raya. “Tapi sebaliknya, bila ombak laut besar, ketibaannya bisa terlambat, seperti yang terjadi bulan lalu. Dimana suplai BBM ke Krueng Raya telat tiba,” tutur Sonny.
Selain Premium, tambahnya, stok BBM jenis lainnya juga masih aman. Stok Pertalite sebanyak 1.500 KL. Stok itu cukup untuk penyaluran 7 hari ke depan. Sementara Bio Solar stoknya lebih banyak, mencapaia 2.500 KL, cukup untuk penyaluran 10 hari ke depan. Pertamax 1.500 KL, cukup untuk penyaluran 7 hari, Dexlite 2.500 KL, dan Pertamax Turbo 600 KL, cukup untuk 15 hari.
SalesArea Manager Pertamina Aceh, Sonny Indro Prabowo menambahkan, terjadinya antrean kendaraan saat pengisian Premium di sejumlah SPBU di kawasan Kota Banda Aceh mendapat ‘teguran’ dari Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, karena menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.
‘Teguran’ itu, katanya disampaikan Dishub Kota Banda Aceh melalui surat yang ditandatangani Kepala Dishub Kota, Drs Muzakkir MSi. “Dalam surat itu Dishub Kota Surat meminta pihak SPBU mengatur kembali jadwal penjualan Premium, tidak pada jam sibuk. Misalnya pada jam pulang kantor antara pukul 18.00-19.00 WIB, digeser setelah shalat magrib dan seterusnya,” ujarnya.
Pengelola SPBU Jeulingke, Abu Yusuf menyebutkan, untuk menghindari kemacetan, pihaknya sudah lima hari tidak lagi menjual Premium. Sementara angkutan kota yang membutuhkan Premium, bisa mengisinya di SPBU Lamnyong.
Sementara pengelola SPBU Luengbata, Erwan mengatakan, pihak kini menjual Premium setelah Magrib. “Kalau masih ada sisa stok, penjulan dilanjutkan esok paginya, sekitar pukul 09.00 WIB,” tuturnya.
Pengelola SPBU Lamsayeun, Aceh Besar, Mukhlis mengatakan, penjualan Premium di SPBU-nya, dua kali. Yaitu sekitar pukul 09.00-10.00 WIB dan pukul 17.00 WIB hingga setelah maghrib. “Jadwal penjualan itu untuk menghindari kemacetan, terutama di jam-jam sibuk,” tuturnya.(her)