Hasil Tes DNA Abrip Asep Sudah Keluar, Apakah Cocok atau Tidak? Ini Penjelasan Polda Aceh
Pihak keluarga sedang menanti hasil tes DNA terhadap Ajun Brigadir Polisi Abrip Asep anggota Polri yang dinyatakan hilang setelah tsunami di Aceh pada
SERAMBINEWS.COM - Pihak keluarga sedang menanti hasil tes DNA terhadap Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep anggota Polri yang dinyatakan hilang setelah tsunami di Aceh pada 2004.
Saat ini Abrip Asep masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh.
Hasil tes DNA diduga Abrip Asep dari Pusdokkes Polri sudah keluar.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy seperti Dikutip Serambinews.com dari Kompas.com.
Namun, Winardy tidak bisa memastikan apakah hasil itu cocok atau tidak.
Sebab, terkait hasilnya akan diumumkan oleh Mabes Polri.
Selama ini, pasien tersebut diduga kuat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep, anggota Polri yang dinyatakan hilang setelah tsunami di Aceh pada 2004 lalu.
Meski demikian, belum ada kepastian soal kecocokan sampel DNA keluarga Asep di Lampung dengan pasien yang saat ini berada di Banda Aceh itu.
Menurut Winardy, pengumuman soal hasil tes itu akan disampaikan oleh Divisi Humas Mabes Polri di Jakarta.
"Kami tidak tahu hasil uji DNA apakah cocok atau tidak," kata Winardy saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/3/2021).
Sebab, pengusutan identitas diduga Abrip Asep dilakukan di dua Polda, yakni Polda Aceh dan Polda Lampung.
Dalam hal ini, Polda Lampung bertugas mengambil dan mengirimkan sampel DNA keluarga diduga Abrip Asep yang ada di Lampung untuk di tes.
"Ini karena terkait dua Mapolda makanya dirilis langsung di Mabes (Polri)," ujarnya.
Winardy menegaskan, hingga Selasa petang, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait keluarga diduga Abrip Asep yang ada di Lampung, apakah bertolak ke Aceh atau belum.
"Sejauh ini belum ada informasi keluarga (diduga Abrip Asep) dari Lampung ke Aceh, mungkin mereka menunggu rilis hasil uji DNA," ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan, terdapat 80 persen kesamaan antara pasien RSJ Zainal Abidin Banda Aceh dan Abrip Asep, anggota Polri yang hilang saat tsunami Aceh 2004.
Hal itu, kata Winardy, berdasarkan tanda dan ciri khusus yang disampaikan keluarga Asep.
"Ciri fisik Asep sudah ditemukan pada pasien yang diberi nama Zainal Abidin".
"Memang ada perbedaan karena perawakannya sekarang sudah lebih kurus dan sudah berumur, itu menjadi pertimbangan".
"Tetapi, kita sudah mencocokkan 80 persen ciri fisik yang disebutkan saudaranya ada di Asep yang sekarang diberi nama Zainal Abidin," kata Winardy kepada wartawan, Sabtu (20/3/2021).
Namun, Polda Aceh masih harus menungga hasil tes DNA pasien tersebut.
Kakak ipar Asep, Edi, merasa yakin bahwa pasien tersebut merupakan adik iparnya.
Keyakinan ini, kata Edi, setelah melihat dua tanda khusus yang ada di tubuh pasien itu.
"Ada tanda-tandanya, di kening sama telinga," kata Edi.
Adik Asep, Burhan juga meyakini bahwa pasien tersebut adalah abangnya.
Dia menyebut, tanda yang ada di telinga pasien itu persis dengan tanda yang dimiliki Asep.
"Itu luka waktu dia kecil, jatuh di kamar mandi," ujar Burhan.
Jika pria tersebut adalah Asep, keluarga berharap bisa membawa anggota Brimob itu kembali ke Desa Natar, Lampung.
Optimisme keluarga Asep

Selama 16 tahun, keluarga Asep yang tinggal di Lampung tidak pernah sekalipun mendapat kabar keberadaan Asep.
Sebagian meyakini Asep telah meninggal dunia saat terjadi gempa bumi dan tsunami dahsyat yang terjadi di Aceh.
Namun, pihak keluarga memiliki keyakinan bahwa Asep masih hidup.
Optimisme itu semakin menguat ketika sebuah video viral di media sosial.
Dalam video itu, seorang anggota polisi di Aceh mengungkapkan rasa bahagianya karena bisa menemukan rekannya yang hilang setelah tsunami Aceh.
Polda Aceh kemudian menghubungi keluarga Asep di Lampung untuk memastikan informasi tersebut.
Pihak keluarga Asep di Lampung kemudian menerima foto-foto pasien RSJ yang diduga Asep.
"Memang keluarga sudah yakin kalau itu adalah Asep, tapi kami masih menunggu kepastian benar tidaknya," kata Edi (60) kakak ipar Abrip Asep saat ditemui, Kamis (18/3/2021).
Tanda dan ciri yang khas Edi mengatakan, saat ditunjukkan foto pasien gangguan jiwa yang diduga sebagai Asep, pihak keluarga menemukan keyakinan.
Sebab, ditemukan sejumlah tanda yang sangat khas dari Abrip Asep.
"Ada tanda-tandanya, di kening sama telinga," kata Edi.
Sebelumnya diberitakan, Asep yang merupakan anggota Brimob dinyatakan hilang saat tsunami di Aceh 2004.
Ketika itu Asep berpangkat ajun brigadir polisi (Abrip).
Asep merupakan pasukan Bantuan Keamanan Operasional (BKO) Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh.
Saat itu, ia bertugas di Poskotis Brimob Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Pada saat terjadi musibah tsunami mengguncang Aceh tahun 2004, Asep sedang melaksanakan tugas di posko pengamanan.
Belasan tahun tak ada kabar, Asep pun dikira telah meninggal dunia hingga keluarga di Lampung menggelar upacara kematian.
Asep juga telah mendapatkan kenaikan pangkat anumerta.
Namun, belakangan, sosok pria diduga Asep ditemukan di RSJ dalam kondisi gangguan jiwa.
Saat ditemukan oleh rekannya, diduga Abrip Asep masih memiliki jiwa anggota Brimob yang masih melekat.
"Saat ditemukan pertama oleh rekan seangkatan memang diduga Asep tidak mengenal mereka, tapi dinyanyikan lagu Brimob Asep langsung sikap sempurna dan terlihat seperti mengikuti rekannya bernyayi, tapi suaranya tidak jelas hanya mendengungkan saja," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy kepada wartawan, Sabtu (20/03/2021).
Kata Winardy, saat melihat ada rekannya yang mengenakan seragam Brimob, pria yang diduga Abrip Asep itu langsung menyebut senior.
"Waktu ditemukan pertama ada anggota yang berpakaian dinas, saat ditanya siapa, dia sebut senior," ujarnya. (Serambinews.com/ Kompas.com)
Baca juga: Angkatan Udara Arab Saudi Latihan Tempur Bersama AS dan Pakistan di Punjab
Baca juga: Nike Tuntut Sebuah Perusahaan Karena Jual Sepatu Setan yang Mengandung Setetes Darah Manusia
Baca juga: Pergi Liburan hingga Disinggung Tak Becus Jaga Anak Setelah Cerai, Ini Jawaban Rachel Vennya