Breaking News

Isi Lengkap Surat Wasiat Penyerang Mabes Polri, Manta Maaf pada Orangtua dan Ingatkan soal Agama

ZA diketahui datang membawa senjata api dan melepaskan beberapa tembakan di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Editor: Amirullah
Via Kompas TV
Mabes Polri Diserang - Wanita yang beraksi di halaman gedung Mabes Polri ini berinisial ZA (26). Pelaku merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara 

SERAMBINEWS.COM - Polisi menemukan adanya surat wasiat yang ditinggalkan oleh ZA (25), pelaku terduga teroris yang menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021).

ZA diketahui datang membawa senjata api dan melepaskan beberapa tembakan di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Beberapa saat setelah penyerangan ZA dilakukan, polisi pun menggeledah rumah tersangka yang berada di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

Polisi pun menemukan adanya surat wasiat yang ditulis oleh pelaku untuk keluarganya.

"Ada secarik kertas tulisan tangan, saya tidak tahu isinya apa," kata Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah di rumah ZA di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3/2021).

"Intinya yang saya dengar dari kakanya itu seperti sebuah izin," tambahnya.

Sandy menjelaskan, surat wasiat itu mulanya ditemukan oleh kakak ZA.

(Rumah ZA, terduga teroris yang ditembak mati polisi di Mabes Polri, di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur (KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN))

Baca juga: Para Tersangka Pencabulan Anak Bawah Umur di Langsa Terancam 200 Bulan Penjara, 1 Lagi Masih Diburu

Baca juga: Fakta Lengkap ZA, Terduga Teroris yang Menyerang Mabes Polri, Ternyata Punya Kartu Anggota Perbakin

Kakaknya sempat ingin melaporkannya, namun tak sempat.

"Tadi berdasarkan keterangan dari kakaknya, bahwa surat wasiat ini sebelumnya sudah ditemukan," ujar Sandy.

"Kakaknya agak bingung mau lapor ke mana, nah akhirnya dia ada inisiatif mau ke polres, tapi (lebih dulu) terjadi hal yang tidak kita inginkan ini," pungkasnya.

Dalam surat wasiat yang ditulis oleh ZA, dirinya meminta maaf kepada orang tuanya.

Ia juga meminta agar keluarga tak lagi-lagi ikut pemilu yang diselenggarakan di Indonesia.

"Demokrasi, Pancasila, UUD, pemilu, berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar," tulisnya.

"Mama, sekali lagi Zakiah minta maaf. Zakiah sayang banget sama Mama," tulis Zakiah dalam surat wasiatnya.

Dalam surat itu, Zakiah juga mengajak keluarganya untuk tetap beribadah dan tidak meninggalkan salat.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved