Berita Aceh Besar
1 KK Korban Tanah Amblas Masih Mengungsi, Begini Kondisi Terkini di Gampong Lamkleng Aceh Besar
Mereka masih tinggal di bawah tenda, karena rumah permanennya tak mungkin lagi ditempati.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Di bagian utara desa yang dipimpin Muhammad Fajri itu terdapat hamparan sawah pola detasering.
Terasering adalah suatu pola atau teknik bercocok tanam dengan sistem bertingkat (berteras-teras atau berundak-undak) sebagai upaya pencegahan erosi tanah.
Setelah hamparan sawah tersebut, melebar ke arah selatan sekitar 300 meter terdapat sungai, yakni Krueng Aceh.
Di antara sawah dan tebing sungai itulah terdapat permukiman penduduk. Di tengah permukiman ini ada jalan aspal selebar 3 meter.
Satu setengah meter di antaranta ikut amblas sepanjang 40 meter akibat fenomena tanah bergerak sejak 10 Januari lalu.
Bukan saja badan jalannya yang amblas, tapi beton penahan tebing jalan pun ikut patah dan amblas.
Pengemudi sepeda motor harus sangat hati-hati melintas di tempat itu, karena hanya setengah meter lagi badan jalan yang tersisa.
Hanya dua meter ke arah selatan badan jalan yang amblas itu terdapat areal kuburan. Beberapa batu nisan kuburan tersebut tampak terguling dari tempat asalnya.
Sejumlah kuburan juga terpotong oleh garis longsoran. Namun, sejauh ini belum ada kerangka manusia yang tersembul atau terlihat dari luar.
Munzir maupun Keuchik Fajri sama-sama berharap agar proses evakuasi 18 kepala keluarga (KK) di desa tersebut segera direalisasikan.
"Kami dengar Pemerintah Aceh sudah menyiapkan anggaran untuk 18 unit rumah, tapi masih menunggu realisasi pertapakan tanah dari Pemkab Aceh Besar.
Puasa semakin dekat dan sebulan kemudian Lebaran. Semoga pada saat itu tak ada lagi warga kami yang berstatus pengungsi di bawah tenda darurat," demikian harapan Munzir.
Terus amblas, kedalaman capai 7 meter
Baca juga: Nova Janjikan Rumah Bantuan untuk Korban Tanah Bergerak di Lamkleng, Begini Skema Pendanaannya
Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, pelan tapi pasti, permukaan tanah yang kini merekah dan amblas di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, terus bertambah.
Kedalamannya kini sudah mencapai 7 meter, panjang 200 meter, dan lebarnya 250 meter (termasuk longsor di kawasan lereng sungai).