Luar Negeri

Dikira Cari Mati Berdiri di Tengah Rel Kereta Api, Aksi Ayah dan Anak Ini Justru Buat Orang Terkagum

Keluarga Swapan mencari nafkah dengan pergi ke hutan mencari kayu bakar, dan menjualnya di toko-toko setempat.

Editor: Faisal Zamzami
24h
Swapan dan putrinya berdiri di tengah rel dikira hendak bunuh diri. 

SERAMBINEWS.COM - Mungkin semua orang akan mencibir ayah dan anak ini ketika keduanya berdiri di tengah rel saat ada kereta melaju di depannya.

Meski demikian, rupanya ada fakta mengejutkan di balik aksi ayah dan anak ini.

Melansir Times of India, pada Sabtu (3/4/21), aksi nekat ini dilakukan oleh Swapan Debbarma, penduduk desa Tripura, India.

Swapan dan keluarganya adalah keluarga miskin, dengan keluarga terdiri dari orang tua, istri, dan 3 anaknya.

Mereka menjalani kehidupan dengan tinggal di sebuah rumah yang digambarkan sebagai gubuk yang kecil.

Bagian dalam rumahnya seperti tenda sangat samar, dengan hanya ada beberapa selimut, panci serta wajan untuk memasak.

Digambarkan keluarga Swapan sangat miskin sehingga dia hanya sampai kelas 4 sd, dan tidak melanjutkan pendidikannya.

Keluarga Swapan mencari nafkah dengan pergi ke hutan mencari kayu bakar, dan menjualnya di toko-toko setempat.

Jumlah uang yang dihasilkannya pun cukup sedikit dan hampir setiap hari makan dengan makanan alakadarnya.

"Kalau tidak ada beras, kami hanya punya garam dan minyak," kata Swapan.

Namun, suatu ketika Swapan dan putrinua pernah membuat heboh ketika ia bersama putrinya mendadak berdiri di tengah rel saat ada kereta melaju di depannya.

Awalnya dikira sedang cari mati, tetapi ternyata aksi Swapan ini justru menyelamatkan banyak orang dan dianggap sebagai pahlawan.

Baca juga: Kota Mumbai Kembali Berlakukan Jam Malam, Penyumbang Terbesar Covid-19 India

Baca juga: Jika Terpilih, Caleg di India Ini Bawa Warga Jalan-jalan Ke Bulan, Ini Janji Politiknya yang Lain

Pada tanggal 15 Juni 2018, Swapan dan putrinya yang berusia 9 tahun, Sumati, pergi ke hutan dekat rumahnya untuk memetik rebung.

Saat melewati area perbukitan Atharamura, keduanya menemukan bahwa tempat tersebut telah mengalami tanah longsor karena hujan lebat yang terus menerus pada hari sebelumnya.

Sehingga jalan setapak menjadi sulit dilewati, ayah dan anak itu harus tetap dekat dengan rel kereta api agar bisa lewat.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved