Seorang Pria Cabuli Anak Tiri, Terungkap Usai Korban Cerita ke Bibi dan Kakaknya, Pelaku Dikeroyok
Bocah SD berusia 12 tahun ini sudah memendam kisah pilunya itu sejak dua tahun lalu yakni Maret 2019.
SERAMBINEWS.COM - Seorng bocah SD berusia 12 tahun menjadi korban kebejatan ayah tirinya.
Sejak dua tahun lalu, bocah tersebut menjadi pemuas nafsu ayah tirinya dan dilakukan berkali-kali.
Aksi bejat BGW (38) seorang ayah tiri memperkosa anaknya terungkap setelah korban cerita ke bibinya dan kakaknya.
Bocah SD berusia 12 tahun ini sudah memendam kisah pilunya itu sejak dua tahun lalu yakni Maret 2019.
Hal itu dilakukan BGW saat sang istri sedang tak di rumah.
Diketahui, BGW tinggal bersama istri dan tiga anak tirinya di rumah tersebut.
Baca juga: Lama Ditunggu Publik, Nissa Sabyan Akhirnya Muncul Jadi Bridesmaid dengan Seorang Pengantin
Baca juga: Sebentar Lagi Ramadhan 1442 H, Begini Cara Atasi Asam Lambung Naik saat Berpuasa
Pada Minggu 4 April 2021, bocah tersebut membongkar semua peristiwa pahit yang dialaminya.
Tak lama setelah kelakuan bejat BGW terbongkar, rumahnya mendadak diserbu banyak orang sekira pukul 22:00 WIB.
BGW digrebek ramai-ramai bahkan nyaris babak belur.
Video penggerebekan BGW bahkan viral di media sosial berhasil membuat geram warganet atas ulahnya.
Kata-kata kasar terdengar dilontarkan beberapa warga menyayangkan perilaku BGW.
Video tersebut diunggah sejumlah akun Instagram, satu di antaranya @kabarbintaro.
"Penggerebekan bapak tiri yang melakukan pemerkosaan terhadap anaknya di Kampung Sawah Ciputat, Tangsel. Minggu (4/4/2021)," tertulis pada postingan yang diunggah Senin (5/4/2021) itu, seperti dilansir dari TribunJakarta.com.
Achmad Sofyan ketua RT setempat, mengatakan, ia yang sedang bekerja langsung menuju lokasi saat mendengar laporan penggerebekan itu.
Baca juga: Menteri Ida Fauziyah Jelaskan Soal Kebijakan THR di Masa Pandemi Covid-19: Wajib Dibayarkan
Sofyan ditemani Ketua RW dan Babhinkamtibmas saat mendatangi lokasi
BGW dikeroyok keluarganya sendiri, termasuk para tetangga yang gusar mengetahui aksi bejat pria yang diketahui bekerja serabutan itu.
Sofyan langsung melerai pengeroyokan itu.
"Bukan ngelerai lagi, kalau enggak ada saya mah abis. Semuanya penuh rumah, keluarga sih bukan massa," ujar Sofyan, Senin (5/4/2021).

Sofyan sendiri kesal dengan aksi bejat warganya yang baru tinggal tiga tahun di wilayahnya itu semenjak menikahi ibu korban.
Namun, Sofyan menahan emosinya dan mengamankan BGW yang kondisinya sudah payah dipukuli.
"Biar kata (kesal) sampai ubun-ubun juga kita amanin," ujarnya.
Setelah diamankan, aparat kepolisian menahan BGW untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek Ciputat Timur dan untuk barang bukti juga sudah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Dari Polsek Ciputat Timur, kabar terbaru, BGW diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangsel guna proses lebih lanjut.
Baca juga: Gejolak Partai Demokrat, Kubu Moeldoko Ajukan Gugatan ke PN Jakpus Terkait AD/ART 2020
Sosok Pelaku
Di lingkungan warga, BGW merupakan sosok yang tertutup.
Sofyan mengatakan, BGW tinggal bersama istri dan tiga anaknya, termasuk korban yang baru berusia 12 tahun.
BGW baru tiga tahun tinggal di rumahnya yang saat ini ditempati di Ciputat setelah menikahi istrinya yang sudah memiliki empat anak.
Dalam satu rumah itu terdapat lima penghuni, karena satu anak tinggal di pesantren.
"Karena tertutup kan sifatnya ya, enggak tahu di dalamnya bagaimana, secara bertetangga sih saya anggap sih baik ya mungkin ya. Tapi kedalam enggak tahu ya kondisinya," ujar Sofyan.
Sepengetahuan Sofyan, BGW hanya kerja serabutan, sedangkan istrinya ibu rumah tangga.
"Kerjanya serabutan," kata Sofyan.
"Tinggal di sini tiga empat tahun lalu," tambahnya.
Sofyan mengaku tak menyangka adanya tindak pelecehan seksual di wilayahnya yang berlangsung cukup lama.
Pasalnya, keseharian BGW yang pekerja serabutan ini tak menimbulkan kecurigaan tertentu.
"Kami sih enggak nyangka ya," ujar Sofyan, Senin (5/4/2021).
Terlebih, menurut Sofyan, BGW agak tertutup dalam bersosialisasi dengan warga sekitar.
Pun dengan korban yang lebih sering di rumah dan hanya sesekali keluar.
"Anak-anak ini jarang keluar ya, paling ke warung nganterin adiknya jajan. Kan lagi musim gini kan, pandemi jadi langsung pulang."
"Kalau main lama mah enggak pernah, makanya sulit kedeteksi juga," kata Sofyan.
(TribunnewsWiki.com/RAK, TribunJakarta/Nawi/Jaisy)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Bocah di Tangsel Dicabuli Ayah Tiri, Terungkap Usai Korban Cerita ke Bibi, Pelaku Dikeroyok Keluarga
Baca juga: Kisah Janda Miskin di Aceh Tengah, tak Lagi Tinggal di Rumah Reot, Rusiah Sumringah Sambut Ramadhan