Luar Negeri
Kisah 2.000 Wanita Simpanan Kim Jong Un, Ada Syarat Khusus Untuk Menjadi Penghibur Sang Diktator
Mungkin terdengar gila, namun sebuah buku pernah membocorkan bahwa sang tirani itu memiliki ribuan wanita simpanan yang dipilih secara khsusus.
SERAMBINEWS.COM - Inilah kisah 2.000 wanita simpanan pemimpin diktator Korea Utara Kim Jong-un.
Siapa sangka ada kualifikasi khusus menjadi penghibur sang diktator, konon gaji capai Rp160 juta
Demikian itulah saah satu kisah di balik kepemimpinan Kim Jong-un yang memang selalu mengundang perhatian.
Mulai dari kehidupan pribadinya, hingga fakta rahasia tentang wanita-wanita simpanannya.
Mungkin terdengar gila, namun sebuah buku pernah membocorkan bahwa sang tirani itu memiliki ribuan wanita simpanan yang dipilih secara khsusus.
Menurut Dimsum Daily, Hong Kong, semua berawal pada bulan Mei 2020 lalu.
Pada saat itu rumor tentang kematian Kim Jong-un menyebar ke seluruh dunia, saat dirinya dinyatakan menghilang dari media.
Pada saat yang sama, terungkap sebuah kereta berhenti, di sebuah kota di resor tepi laut Wonsan, Korea Utara.
Kereta itu bukan kendaraan sembarangan, konon katanya itu adalah "kereta kesenangan" milik sang diktator Kim Jong-un.

Pemimpin Korea Itu dikabarkan sakit parah dan dalam kondisi kritis setelah operasi jantung yang gagal.
Kabar itu sontak menarik perhatian internasional, meme-meme bermunculan, dan kabar itu mendadak heboh di seluruh dunia.
Reuters sebuah kantor berita independent, melaporkan delegasi yang dipimpin oleh anggota senior Departemen Hubungan Internasional Tiongkok dari Partai Komunis meninggalkan Korut.
Namun, itu sekelumit sensasi yang tercipta, faktanya yang mencengangkana dalah penampakan "kereta kesenangan" Kim Jong-un.
Kereta itu terlihat oleh mata-mata top di seluruh dunia melalui citra satelit.

Baca juga: Banyak Sapi Mati, Kim Jong Un akan Hukum Kerja Paksa Peternak Bila Hewan Ternaknya Mati
Baca juga: Sebarkan Film Korsel, 4 Warga Korea Utara Ditembak di Depan Umum, Kim Jong Un Minta Eksekusi
Segala cara dilakukan oleh mata-mata untuk mengungkap kebenaran tentang kondisi Kim Jong-Un saat itu.