Breaking News

Medco Akan Terus Mendampingi Korban Terhirup Gas Beracun

PT Medco E&P memastikan komitmennya untuk membantu dan mendampingi warga yang menjalani pengobatan di puskesmas dan rumah sakit

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ SENI HENDRI
Uska Anggraini yang mengalami sesak napas dan muntah-muntah diduga akibat menghirup gas beracun saat dirujuk ke rumah sakit dari Puskesmas Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, Jumat (9/4/2021). 

PT Medco E&P memastikan komitmennya untuk membantu dan mendampingi warga yang menjalani pengobatan di puskesmas dan rumah sakit. Perusahaan akan terus memonitor kesehatan dan menyalurkan kebutuhan warga terdampak, serta terus berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan instansi terkait lainnya.

“Perusahaan akan terus fokus menangani warga yang terdampak kejadian ini, baik terkait kesehatan maupun kebutuhan logistik warga tersebut,” ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia, Arif Rinaldi dalam pernyataan tertulisnya kepada Serambi, Jumat (9/4/2021) tadi malam.

Arif Rinaldi menyebutkan, sebanyak 57 warga Gampong Panton Rayeuk T telah mendapatkan pengobatan dari puskesmas dan telah diperbolehkan pulang. Sementara sebanyak 11 warga lainnya dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Berdasarkan keterangan pihak PT Medco pula diketahui bahwa warga yang keracunan gas itu terdampak dari asap kegiatan flaring gas sumur AS-11 yang sedang dalam proses perawatan sumur. “Perusahaan langsung menghentikan aliran sumur segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4/2021) pagi,” tutur Arif Rinaldi.

Perusahaan juga berkoordinasi dengan puskesmas, dan aparat keamanan setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga. “Kami juga telah berkoordinasi dengan BPMA dan mohon dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan setempat dalam penanganan kejadian ini,” harap VP Relations & Security Medco E&P Indonesia itu.

Minta tim teknis

Sebelumnya, Bupati Aceh Timur, H Hasballah bin HM Thaib SH atau Rocky, mendesak Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), PT Medco, dan PT Pertamina Gas agar segera menurunkan tim teknis mengindentifikasi penyebab munculnya gas beracun yang menyebabkan warga bertumbangan.

"PT Medco dan PT Pertagas harus bertindak cepat dengan menurunkan tim teknis agar musibah ini tidak berdampak luas. Ini menyangkut keselamatan masyarakat," ungkap Bupati.

Dia mengatakan, Pemkab Aceh Timur melalui BPBD, Dinkes, puskesmas dan TNI Polri, sedang fokus memberikan penanganan kepada masyarakat yang terdampak. "Kita hanya memberikan penanganan terhadap warga pasca-terdampak. Tapi untuk mengidentifikasi penyebab munculnya keracunan gas ini, PT Medco, PT Pertagas, dan BPMA harus segera menurunkan tim teknis ke lapangan," ujar Bupati Rocky.(c49)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved