Kesehatan

10 Fakta Berbahaya yang Mengintai Anak Jika Orang Tua Beri Makan Mi Instan, Berisiko Depresi

Tak banyak orang tahu, makan mi instan ini tak baik untuk kesehatan, terutama kepada anak-anak. Berikut 10 dampak pada tubuh jika makan mi istan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Pixabay.com
Ilustrasi Mi instan 

SERAMBINEWS.COM - Mi instan merupakan satu di antara makanan yang digemari banyak orang lantaran rasanya cukup lezat dan harganya yang sangat terjangkau.

Makanan tersebut cukup populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Banyak orang menjadikan mi instan sebagai alternatif makanan pengganti nasi. Mi instan juga bisa disajikan dengan cepat.

Namun, tak banyak orang tahu, sebanarnya makan mi instan ini tak baik untuk kesehatan, terutama kepada anak-anak.

Sebuah penelitian mengungkapkan jika makan mi instan dikaitkan dengan adanya peningkatan risiko depresi di kalangan remaja perempuan di Korea serta mengalami masalah kulit di golongan orang dewasa.

Untuk mengetahui lebih lanjut alasan mengapa jangan beri makan mi instan pada anak, simak penjelasan dokter Samhan berikut ini.

Melalui utasan di akun Twitter-nya, dokter asal negeri Jiran, Malaysia ini mengupas tuntas 10 fakta alasan mi instan tidak boleh dikonsumsi terutapa pada anak-anak.

Baca juga: Anak Kos-Kosan Bisa Coba, Begini 3 Cara Masak Mie Instan Agar Lebih Sehat, Ganti Bumbunya

10 Fakta Kenapa Jangan Beri Anak Makan Mi Instan

S
Bahaya mengonsumsi mi instan bagi anak-anak. (Twitter @DokterSamhan))

1. Risiko Kanker

Kemasan mi instan serta bungkusan bumbunya terbuat dari bahan plastik yang mengandung dioksin dan plasticizer.

Kedua bahan tersebut dapat meningkatkan risiko kanker pada anak-anak hingga orang dewasa yang mengonsumsinya.

2. Berisiko obesitas dan masalah lain

Semua makanan cepat saji tentunya tidak menyehatkan bagi tubuh.

Begitu juga dengan mi instan yang memiliki risiko lebih tinggi dibanding dengan makananan instan lainnya.

Menurut sebuah studi, tiga mangkuk mi instan mengandung 30 gram lemak per bungkusnya sehingga berisiko menyebabkan anak-anak terkena obesitas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved