Luar Negeri

Suku Pedalaman di Vanuatu Memuja Pangeran Philip Sebagai Dewa, Bakal Gelar Ritual Kematian

Ada salah satu suku pedalaman di negara Vanuatu yang memuja Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II dari Inggris, sebagai dewa.

Editor: Faisal Zamzami
AFP PHOTO/TORSTEN BLACKWOOD
Sikor Natuan, putra kepala suku terpencil Yaohnanen di Tanna di Vanuatu, memegang dua potret Pangeran Philip dari Inggris di depan gubuk pada 6 Agustus 2010. Suku tersebut memuja Pangeran Philip sebagai dewa. 

SERAMBINEWS.COM, PORT VILA – Ada salah satu suku pedalaman di negara Vanuatu yang memuja Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II dari Inggris, sebagai dewa.

Karena Duke of Edinburgh meninggal dunia pada Jumat (9/4/2021), suku tersebut kemungkinan bakal menggelar ritual kematian dan upacara tarian untuk menghormatinya.

Hal itu diungkapkan oleh seorang antropolog bernama Kirk Huffman yang telah menghabiskan 18 tahun di Vanuatu.

Suku tersebut percaya, Pangeran Phillip merupakan reinkarnasi dari prajurit kuno yang meninggalkan pulau tempat mereka tinggal untuk berperang.

Melansir Sky News, Sabtu (10/4/2021), suku tersebut tinggal di wilayah Yaohnanen, sebuah wilayah di pulau kecil bernama Tanna di Vanuatu.

Para antropolog percaya, Pangeran Philip menjadi legenda di suku tersebut pada 1960-an ketika Vanuatu masih bagian dari wilayah koloni Inggris.

Koloni ini dulu bernama New Hebrides.

Pangeran Philip telah mempertahankan hubungan yang penuh hormat dengan suku tersebut selama 50 tahun sebelum kematiannya pada Jumat.

Huffman, mengatakan bahwa sekte yang memuja Pangeran Philip adalah dewa disebut sebagai Prince Philip Movement.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal, Begini Kisah Cintanya dengan Ratu Elizabeth

Baca juga: Profil Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth II yang Meninggal di Usia 99 Tahun

Huffman mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa suku tersebut akan menggelar ritual kematian dan beberapa tarian khusus.

"Akan ada ritual pria yang meminum kava (rendaman akar tanaman lada). Itu adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia tak berwujud,” tutur Huffman.

 "Di Tanna, hal itu tidak diminum sebagai sarana untuk mabuk. Dia menghubungkan dunia material dengan dunia non-material,” sambung Huffman.

Pemujaan Pangeran Philip oleh suku tersebut adalah salah satu aspek yang tak biasa bagi kehidupan Pangeran Philip sendiri.

Implementasi pemujaan suku tersebut kepada Pangeran Philip terwujud dalam doa harian untuk berkah atas hasil panen pisang dan ubi mereka.

Pangeran Philip juga tampil dalam foto-foto yang dipajang di rumah-rumah warga suku tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved