Luar Negeri

Suku Pedalaman di Vanuatu Memuja Pangeran Philip Sebagai Dewa, Bakal Gelar Ritual Kematian

Ada salah satu suku pedalaman di negara Vanuatu yang memuja Pangeran Philip, suami Ratu Elizabeth II dari Inggris, sebagai dewa.

Editor: Faisal Zamzami
AFP PHOTO/TORSTEN BLACKWOOD
Sikor Natuan, putra kepala suku terpencil Yaohnanen di Tanna di Vanuatu, memegang dua potret Pangeran Philip dari Inggris di depan gubuk pada 6 Agustus 2010. Suku tersebut memuja Pangeran Philip sebagai dewa. 

Huffman berujar, rasa hormat anggota suku terhadap Pangeran Philip tidak mungkin hilang meski dia telah meninggal.

Mungkin saja, rasa hormat tersebut akan berubah ke bentuk lain.

Dia menambahkan bahwa sistem kepercayaan suku tersebut tidak terikat dengan monarki.

Sehingga tidak jelas apakah mereka sekarang akan menghormati pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles, dengan cara yang sama.

Sebelumnya, Pangeran Charles bertemu dengan seorang pria bernama Jimmy Joseph di Yaohnanen ketika dia mengunjungi Vanuatu pada 2018.

Kala itu, Joseph memberikan Pangeran Charles sebuah tongkat yang dibuat oleh penganut Prince Philip Movement.

Pemakaman Pangeran Philip Hanya Akan Dihadiri 30 Orang

Pemakaman Pangeran Philip diperkirakan hanya dihadiri 30 orang, karena Keluarga Kerajaan Inggris dilema untuk mengundang tamu, di tengah pandemi Covid-19.

Melansir Daily Mail pada Sabtu (10/4/2021), Ratu Elizabeth II dikabarkan hanya akan menghadirkan 30 orang, ditambah pendeta, dalam upacara pemakaman mendiang suaminya, di Kapel St George di halaman Kastil Windsor.

Awalnya, berencana mengundang 800 orang pelayat dari dari seluruh unit militer Duke of Edinburgh, badan amal dan rekan dari negara Persemakmuran.

 Daftar terakhir, yang diharapkan dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan akan terdiri dari anggota senior Keluarga Kerajaan Inggris serta Perdana Menteri.

Pangeran Philip mengatakan dia ingin pemakaman ayahnya berlangsung dengan khidmat.

Sama seperti sang ratu, ia berharap cukup "pemakaman seremonial kerajaan", dari pada pemakaman kenegaraan yang ramai.

Mereka mengubah Operation Forth Bridge dan secara drastisharus mengurangi jumlah orang yang diundang ke upacara pemakaman tersebut, yang diharapkan berlangsung pada Sabtu depan (17/4/2021).

Nama-nama mereka yang diundang belum dirilis, tapi diperkirakan sebagian besar terdiri dari anggota senior Keluarga Kerajaan Inggris.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved