Harga Daging Tembus Rp 200 Ribu Per Kg
Meskipun Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) telah mengeluarkan surat imbauan untuk tidak melaksanakan meugang
* Imbauan Bupati Tidak Digubris
BLANGPIDIE - Meskipun Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) telah mengeluarkan surat imbauan untuk tidak melaksanakan meugang atau penyembelihan hewan ternak di tempat keramaian, ternyata tradisi menyambut bulan Ramadhan 1442 H/2021 M itu tetap berlangsung dengan semarak. Bahkan harga daging pun berpacu hingga menyentuh Rp 200 ribu per kilogram.
Meugang menyambut bulan puasa tahun ini di Abdya tetap dilaksanakan masyarakat pada Minggu (11/4/2021) pagi. Pedagang tetap melaksanakan penyembelihan kerbau dan sapi untuk memenuhi kebutuhan daging meugang yang meningkat drastis.
Pantauan Serambi pada Minggu pagi, pedagang tidak melakukan penyembelihan ternak di lokasi biasanya yaitu bantaran Krueng Beukah Kecamatan Blangpidie, lapangan Teungku Peukan Seuneulop Kecamatan Manggeng, dan bantaran Krueng Babahrot Kecamatan Babahrot. Tiga lokasi itu kemarin tampak kosong melompong karena ditutup Pemkab setempat.
Para pedagang membuka lapak daging meugang di lokasi pinggir jalan nasional, jalan kabupaten, dan jalan desa. Ada juga yang menjual daging meugang di atas mobil pikap dan becak mesin yang diparkir di pingir jalan.
Adapun harga daging meugang menyambut ramadhan di Abdya pada Minggu (11/4/2021), melambung tinggi sampai menembus Rp 200 ribu per kilogram (kg), terutama daging kerbau. Sementara daging sapi di beberapa titik hampir sama, kisaran Rp 180-Rp 190 ribu per kg.
H Ubit, pedagang ternak di Blangpidie mengatakan, tingginya harga daging meugang ramadhan tahun ini akibat masih mahalnya harga ternak. "Saya memasok dua ternak kerbau dari Tigapanah, Sumut, dengan harga mencapai Rp 72 juta atau Rp 36 juta per ekor," katanya.
Amatan Serambi, kendati harga daging melonjak, sebagian besar masyarakat Abdya tetap membeli daging untuk kebutuhan meugang. Hal ini dilakukan karena mengonsumsi daging (kerbau dan sapi) pada hari meugang sudah menjadi tradisi.
Sementara itu, di Nagan Raya, Minggu (11/4/2021), harga daging meugang dijual sekitar Rp 180 ribu/kg. Namun jelang siang, daging kerbau dan sapi turun menjadi Rp 160 ribu/kg. Penjualan daging meugang dilakukan menyebar di sejumlah titik, seperti Simpang Peut, Jeuram, Beutong, hingga Alue Bilie.
Beberapa penjual daging mengatakan, daging dijual sesuai dengan harga pembelian kerbau dan sapi. "Harga relatif normal seperti tahun sebelumnya," kata Sukirman, penjual daging di Simpang Peut.
Dijual di Tiap Desa
Di Aceh Barat, penjualan daging meugang kemarin tidak hanya digelar di kawasan pasar seperti Pasar Bina Usaha Meulaboh, tetapi juga dijual hampir di semua desa. "Kali ini harga daging ya masih murah, dibandingkan dengan tahun lalu ada yang mencapai Rp 200 ribu per kilogram," kata Rukmanita, pembeli daging di Pasar Meulaboh.
Untuk diketahui, harga daging sapi dan kerbau di Pasar Bina Usaha, Meulaboh, dan sekitarnya, kemarin mencapai Rp 170 ribu per kilogram. Masyarakat sudah mendatangi pasar sejak pagi. Hingga siang, aktivitas jual beli terus berlangsung di sejumlah kawasan pasar dan desa-desa. "Harga daging Rp 170 ribu per kilogram, tidak mahal," kata Abdurrani, warga lainnya.(nun/riz/c45)