Kisah Perjuangan Hidup Perempuan Aceh Pascakonflik Kesankan Masyarakat Dunia

"Janji proyek regasifikasi Pertagas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lhokseumawe tidak berjalan sebagaimana yang digembar-gemborkan," tutur Sylvia.

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Film perjuangan hidup perempuan Aceh berjudul 'Aceh, After', karya Associate Professor, Sylvia Vignato dari Italia. 

Isaac Kerlow adalah Sutradara Film Dokumenter 'Tsunami of New Dreams', sebuah film tentang bagaimana masyarakat Aceh bangkit dari tsunami.

"Bagi mereka yang melihat proses Aceh pascakonflik, resiliensi masyarakat Aceh dalam dialog dan drama kehidupan yang cukup berat terasa begitu mengesankan bagi masyarakat dunia," ujarnya.

Pakar film dokumenter lainnya, Aryo Danusiri, juga ikut mengomentari film karya Sylvia Vignato.

Aryo Danusiri adalah Asistan Profesor dan juga sutradara film documenter 'Playing Between Elephants', sebuah film yang bercerita tentang proses rekonstruksi pascatsunami dan konflik di Aceh.

Aryo memberi selamat atas lahirnya film tersebut dan memuji bahwa sutradara dan tim mampu mengangkat sisi marginal dalam dinamika pascakonflik.

Baca juga: Makmeugang di Aceh antara Tradisi, Martabat dan Kesempatan Berbagi

Baca juga: KKB Papua Bakar Helikopter di Bandara, Kapolda: Mereka Ingin Ganggu Aktivitas Penerbangan

Baca juga: Fasilitas Nuklir Natanz Diserang, Agen Mossad Disebut Terlibat, Iran: Aksi Terorisme Nuklir

"Film ini mampu mengangkat perjuangan kaum perempuan Aceh yang selama ini jarang terekspos keluar di tengah perjuangan bertahan secara finansial," ucapnya.

Kegiatan diskusi film 'Aceh, After' itu dipandu oleh Dr phil Saiful Akmal MA, dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh yang pernah menjadi team leader program pelatihan dan perlombaan film singkat tentang deradikalisasi remaja tingkat SMA dan pesantren se-Aceh tahun 2017-2018 lalu bersama ICAIOS dan PKPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saiful Akmal mengatakan, ada begitu banyak sisi kemanusiaan yang merupakan upaya sederhana namun penting dalam memvisualisasikan pengalaman kemanusiaan.

"Dari perspektif kecil, namun berarti bagi perkembangan masyarakat Aceh pascakonflik dan tsunami," tuturnya.

Sementara Dr Rizanna Rosemary mewakili panitia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya ICAIOS untuk memperkuat posisi Aceh di dunia internasional.

Hal tersebut diperkuat oleh Dr Cut Dewi dari ICAIOS yang mengatakan film dokumenter ini merupakan bagian tema besar konferensi kali ini yang bertema 'Religiosity, Modernity, dan Pandemic'.(*)

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin 12 April 2021

Baca juga: Besok, Puasa Ramadhan, Berikut Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Ramadhan 1442 H, Ini Lafal Niatnya

Baca juga: Ramadhan Tiba, Ini 7 Makanan yang Ampuh Cegah Naiknya Asam Lambung Saat Puasa

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved