Breaking News

Berita Lhokseumawe

Pedagang Musiman Mulai Jajakan Menu Berbuka Puasa di Kota Lhokseumawe

Memasuki  hari pertama puasa di bulan Ramadhan 1442 Hijriah, masyarakat bisa mendapatkan berbagai jenis menunya yang dijajakan oleh pedagang musiman..

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAKI MUBARAK
Penjual jajanan berbuka puasa melayani pembeli di jalan Darussalam, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa (13/4/2021). 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Memasuki  hari pertama puasa di bulan Ramadhan 1442 Hijriah, masyarakat bisa mendapatkan berbagai jenis menunya yang dijajakan oleh pedagang musiman di Kota Lhokseumawe.

Keberadaan pedagang musiman itu bisa dijumpai hampir diseluruh tempat umum dengan tampilan yang berbeda-beda untuk menarik perhatian pembeli.

Salah seorang warga Desa Teumpok Teungoh, Suryadi mengatakan dibulan puasa bila warga tidak sempat memasak maka solusi praktisnya adalah berbelanja makanan dan minuman siap saji yang dijajakan pedagang musiman.

Lokasinya antara lain ada di Pasar traditional Desa Pusong dan Pasar Inpres Jalan Listrik, Kecamatan Banda Sakti, Pasar Keude Peuntet Kecamatan Blang Mangat, Pasar Traditional Keude Cunda Kecamatan Muara Dua dan Pasar Batuphat di Kecamatan Muara Satu.

Para pedagang musiman akan bermunculan secara otomatis setelah waktu Shalat Ashar sekira pukul 16.00 Wib.

Karena kegiatan itu merupakan bagian dari tradisi orang Aceh yang mayoritasnya beragama Islam.

Sehingga setiap tahunnya, masyarakat dari berbagai profesi ikut serta menjadi pedagang musiman baik dengan tujuan tidak sekedar mencari keuntungan semata, tapi ada juga yang hanya ingin mencari pengalaman, tambahan rezeki.

Suryadi menyebutkan berbagai jenis menu makanan dijajakan pedagang musiman, mulai dari aneka gulai ikan ataupun kari kambing, gulai sayur Pliek U (sayur tradisional Aceh), hingga beraneka ikan panggang.

Demikian juga ada beraneka ragam kue tradisional tersedia sebagai makanan manis berbuka seperti kue adee, lemang, putu, bingkang, hingga apam serta beragam jenis kue tradisional Aceh lainnya.

Termasuk berbagai macam model minuman, seperti air tebu, cendol, es buah, sop buah, jus buah, es gak beres, es teler dan lainnya.

Sedangkan untuk harganya juga bervariasi tergantung dari bentuk dan Jenis potongannya berkisar dari Rp 1000  hingga Rp15 ribu.

Keberadaan pedagang musiman yang menjamur diberbagai tempat terbuka menjadi objek yang paling ramai dipadati oleh masyarakat yang berbelanja.

Sehingga kondisi itulah membuat jalanan menjadi macet dan Polantas akan sibuk mengurai kemacetan jalan.

“Bayangkan saja jumlah pedagang musiman cukup banyak, maka pembeli yang datang tentu lebih banyak lagi jumlahnya. Maka jangan heran selama puasa, jalanan akan sering mengalami kemacetan.(*)

Baca juga: Soal Bentrok di UFC, Conor McGregor Takkan Pernah Bersedia Lawan Jagoan yang Ini

Baca juga: Ini Sosok Dibalik Hijrahnya Assanur Torres Rijal dari Persiraja ke Persis Solo

Baca juga: Malam 1 Ramadhan 1442 Hijriah, 50 Pedagang Warga Aceh Jadi Korban Kebakaran di Pasar Minggu Jakarta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved