Berita Banda Aceh
Atasi Gangguan Listrik Selama Ramadhan 1442 Hijriah dan Idul Fitri, Ini yang Dilakukan PLN Se-Aceh
Program ini untuk memperkuat layanan listrik selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah kepada seluruh pelanggan di Aceh.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Program ini untuk memperkuat layanan listrik selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah kepada seluruh pelanggan di Aceh.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PLN Unit Induk Wilayah Aceh sudah membuka 108 posko layanan dan pengaduan gangguan listrik dan mengerahkan 1.181 personel yang tersebar di 23 kabupaten/kota se-Aceh.
Program ini untuk memperkuat layanan listrik selama bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah kepada seluruh pelanggan di Aceh.
General Maneger PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Abdul Mukhlis, menyampaikan hal ini kepada wartawan seusai usai memantau proses pendistribusian energi listrik ke PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D).
Pemantauan untuk wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan sekitarnya itu, Kamis (15/4/2021).
“Selain itu, PLN juga mempersiapkan infrastruktur pendukung yaitu 87 unit genset mobile, 24 unit mobil pendukung, 48 unit gardu bergerak, 1 UPS dengan kapasitas 400 KVA, 5 unit alat berat.
Kemudian 90 unit mobil pelayanan dan 110 unit kendaraan roda dua untuk mengatasi gangguan listrik pada bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah," kata Abdul Mukhlis.
Baca juga: Majikan Hajar Karyawannya karena Berpuasa: Yang Memberimu Gaji Aku atau Tuhanmu?
Baca juga: Heboh! Warga Aceh Jaya Temukan Ular Piton Berbobot 300 Kg, Diduga Usai Mangsa Babi
Baca juga: Suami Tolak Berhubungan Badan, Istri Kecedan dan Nekat Gantung Diri
UP2D, kata Abdul Mukhlis, sebagai salah satu unit kerja di PLN yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan sistem 20 KV mulai dari penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan.
Saat ini, menurut penilaian Abdul Mukhlis, kondisi layanan sistem kelistrikan PLN di Aceh, masih berjalan baik dan normal.
Termasuk pembangkit isolated yang ada di kepulauan, seperti di Sabang, Sinabang, pulau-pulau kecil lainnya berjalan normal. Secara teknis tidak ada masalah dengan pembangkit listrik yang ada di daerah kepulauan.
Mukhlis menyebutkan total daya pembangkit yang ada di Aceh saat ini, sekitar 617 MW.
Sedangkan beban puncak tertinggi sementara ini 523,4 MW. Ini artinya masih terjadi suplus dan cadangan arus listrik sebesar 93,6 MW.
Upaya preventif untuk menekan potensi gangguan listrik telah dilakukan oleh seluruh unit-unit layanan, jauh hari sebelum masuk bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah.
Kegiatan yang dilakukan, antara lain, pemeliharaan pembangkit yang ada di Aceh, perawatan jaringan listrik, memangkas/menebang pohon di seluruh unit layanan dengan tingkat gangguan yang sangat tinggi.
Untuk mengatasi ancaman gangguan listrik itu, kata Abdul Mukhlis, PLN juga sudah melaksanakan gelar pasukan dan peralatan untuk memastikan kesiap siagaan petugas PLN.
"Kami sangat berharap mesyarakat ikut berpartisipasi menjaga kendala pasokan listrik demi menjaga kekhusukan kita dalam menjalankan ibadah puasa, shalat tarawih, witir dan ibadah lainnya.
Begitu juga saat Idul Fitri 1442 Hijriah dan bulan-bulan lain seterusnya," imbau Abdul Mukhlis.
Selain itu, Abdul Mukhlis, juga mengimbau warga tak bermain layang dekat jaringan PLN.
Pasalnya jika tersangkut di kabel listrik PLN, maka dapat mengganggu distribusi arus.
Kunjungan lapangan
Tadi Abdul Mukhlis dan rombongan berkunjung ke unit-unit layanan pelanggan (ULP) Jantho, ULP Lambaro, PLN ULP Merduati, ULP Keude Bieng Lhoknga.
Kedatangan mereka untuk memeriksa kesiagaan petugas lapangan bersama peralatan yang akan digunakan, jika ada gangguan listrik pada jaringan listrik PLN maupun di trafo dan gardu.
Dalam kunjungannya ke ULP, Abdul Mukhlis, mengingatkan kepada petugas lapangan, untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan diri, dalam menjalankan tugas mengatasi gangguan listrik.
"Kesehatan dan keselamatan diri, tidak kalah pentingnya dengan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Kondisi cuaca yang tidak menentu dan perubahan yang sangat ekstrem ini membuat kita harus selalu siaga dan berhati-hati.
Pastikan bahwa jaringan PLN aman dan tidak membahayakan pelanggan, terutama petugas yang melakukan perbaikan jaringan listrik tegangan tinggi, maupun rendah, yang terganggu," pesan Abdul Mukhlis.
Abdul Mukhlis mengingatkan, petugas yang bekerja di lapangan, dalam melaksanakan tugasnya jangan lupa berkoordinasi, dan lakukan komunikasi dengan baik dan sehat.
Hal ini dimaksudkan, agar dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan berjalan baik, lancar dan selamat.
Terutama dalam penanganan gangguan listrik untuk jaringan tegangan tinggi, gunakan peralatan tambahan pelindung diri untuk mencegah terjadinya resiko tinggi bagi petugas.
"Kalau kita bekerja dengan iklas dan waspada, Allah SWT, memberikan keselamatan bagi petugas PLN dan juga memberikan pahala yang besar.
Soalnya Anda telah membuat pelanggan tersenyum puas atas pelayanannya," demikian Abdul Mukhlis. (*)