Ramadhan 2021
Yang Suka Ghibah dalam Puasa, Ibadah Tidak Diterima, Ulama: Rusak Awal Rusak Sampai Akhir
Puasa merupakan ibadah berupa menahan segala hawa nafsu baik secara dzahir maupun secara bathin.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Puasa merupakan ibadah berupa menahan segala hawa nafsu baik secara dzahir maupun secara batin.
Secara dzahir seperti makan minum dan melakukan perbuatan yang jelas-jelas diharamkan dalam bulan puasa, seperti berhubungan suami istri dan sebagainya.
Menahan hawa nafsu secara batin, yakni menahan diri dari segala bentuk emosi negatif yang mengarah pada kelakukan tidak patut.
Seperti berghibah, berkata tidak jujur, hati kotor berupa iri, dengki dan sebagainya.
Tgk H Faisal Ali pada Serambinews.com, Selasa (13/4/2021) menjelaskan perkara seorang berpuasa namun dirinya masih belum meninggalkan perkara yang tidak patut dilakukan orang berpuasa.
Pertanyaan mengenai puasa seorang muslim namun tetap berghibah dan melakukan perbuatan lainnya dijawab oleh Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali pada Serambinews.com, saat ditemui di Stadio Radio Serambi FM seusai mengisi tausiyah Serambi Spritual.
Baca juga: VIDEO Memperbanyak Ibadah Membaca Alquran Selama Ramadhan di Masjid Oman Lampriek Banda Aceh
Puasa Ibarat Botol Minum
Menurut Lem Faisal, atau sapaan Tgk H Faisal Ali, ibadah puasa bisa diumpamakan seperti botol minum.
Antara atas sampai bawahnya merupakan satu kesatuan, sehingga ketika tutup botol rusak, maka seluruh isi air juga bisa rusak.
Sama halnya jika berpuasa, jika pada pagi hari melakukan tindakan yang membatalkan pahala puasa, maka efeknya sampai waktu berbuka.
"Puasa merupakan satu kesatuan, seperti air satu botol, jika rusak pada awal hari maka rusak sampai sore hari. Sama halnya melakukan yang membatalkan pahala puasa pada pagi hari, maka akan batal sampai sorenya," jelas Lem Faisal.
Ghibah Membatalkan Pahala Puasa
Ghibah atau bahasa mudah dipahami saat ini yakni gosip, merupakan salah satu yang membatalkan pahala puasa.
Lebih lanjut, bukan hanya bergosip saat berpuasa, memfitnah serta mengirim berita hoaks melalui ponsel juga menjadi penyebab batalnya pahala puasa.
"Hal yang membatalkan pahala puasa yakni ghibah, fitnah, termasuk mengirimkan berita hoaks dan menyebarkan fitnah," kata Tengku H Faisal Ali.
Baca juga: Atasi Gangguan Listrik Selama Ramadhan 1442 Hijriah dan Idul Fitri, Ini yang Dilakukan PLN Se-Aceh
Anjuran Membatasi Pemakaian Medsos
Menggunakan media sosial menjadi satu diantara penyebab batalnya pahala puasa.
Karena sajian-sajian pada media sosial tidak bisa dikendalikan oleh para pengguna medsos.
Baik foto dan video terlihat dengan mudah, pun dengan foto maupun video yang tidak pantas untuk dilihat.
Wakil Ketua MPU Aceh, menyarankan agar membatasi pemakaian media sosial dan memperbanyak melakukan ibadah.
Karena aktif di media sosial bisa mengurangi pahala bahkan bisa membatalkan puasa.
"Pada bulan puasa saya menyarankan untuk membatasi pemakaian medsos karena bisa tergoda dengan bermain game dan sebagainya, jika belum mampu memilah maka sebaiknya dilakukan pembatasan menggunakan medsos.
"Aktif mengguna medsos bisa mengurangi pahala bahkan bisa membatalkan puasa," terang Lem Faisal. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Janda Kesepian Digerebek, Kisah Juru Masak Hasan Tiro, hingga Ismed Sofyan Menikah
Baca juga: BERITA POPULER - Teroris Serang Mabes Polri sampai Anak Tebas Leher Ayah Kandung
Baca juga: BERITA POPULER – Bohong Kuliah di Luar Negeri, Mahar Sandal Jepit Hingga Bu Kades Selingkuh