Internasional
Dewan Keamanan PBB Sambut Baik Inisiatif Arab Saudi Akhiri Krisis Yaman
Dewan Keamanan PBB menyambut baik inisiatif perdamaian Arab Saudi untuk mengakhiri konflik Yaman.
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Dewan Keamanan PBB menyambut baik inisiatif perdamaian Arab Saudi untuk mengakhiri konflik Yaman.
Dengan mencari solusi politik untuk mengakhiri krisis kemanusiaan terburuk di dunia itu.
Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan DK PBB mengatakan inisiatif Saudi sejalan dengan proposal perdamaian Utusan Khusus PBB untuk Yaman Martin Griffiths.
Saudi Press Agency (SPA), Sabtu (17/4/2021) melaporkan.usuan Arab Saudi berupa gencatan senjata nasional.
Baca juga: Serikat Guru Yaman Kecam Milisi Houthi, Ganti Kurikulum Sekolah, Tumbuhkan Sikap Permusuhan
Pembukaan kembali Bandara Internasional Sanaa dan mengizinkan impor bahan bakar dan makanan melalui pelabuhan Hodeidah.
Pernyataan tersebut mengindikasikan DK PBB telah meminta semua pihak di Yaman untuk terlibat secara konstruktif dengan Utusan Khusus PBB.
Bernegosiasi tanpa prasyarat, untuk gencatan senjata segera di seluruh negeri dan penyelesaian politik yang komprehensif.
Hal itu sesuai dengan ketentuan dari resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: Milisi Houthi Akan Menuntut Model Cantik Yaman, Dituduh Sebagai Wanita Pembangkang
DK PBB juga mendesak partisipasi wanita Yaman dan pemuda negara itu dalam pembicaraan sesuai dengan resolusi yang relevan.
Mendasari komitmen anggotanya terhadap kedaulatan dan kesatuan teritorial Yaman.
Dewan juga meminta pihak Yaman untuk terus menerapkan ketentuan Perjanjian Riyadh.
Anggota Dewan Keamanan mengecam serangan lintas batas baru-baru ini oleh milisi Houthi yang didukung Iran di Arab Saudi.
Menyerukan diakhirinya segera eskalasi Houthi terhadap kota Marib di Yaman.
Dewan juga meminta pertanggungjawaban milisi Houthi atas bahaya yang ditimbulkan oleh kapal tanker minyak Safer.
Baca juga: Arab Saudi Buka Klinik Anggota Tubuh Buatan untuk Warga Yaman
Menyerukan kepada Houthi untuk memastikan akses langsung dan tanpa syarat dari para ahli PBB.
Untuk memeriksa dan memperbaiki kapal tanker bahan bakar yang telah lama ditinggalkan di lepas pantai Yaman.(*)