Begini Cerita Rafli Soal Pertemuan Dengan Menko Polhukam Mahfud MD

pertemuan politisi dan tokoh Aceh dengan Menteri Polhukam Mahfud MD sangat kondusif dalam membangun dan merawat kebahagiaan rakyat Aceh

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Mahfud MD (tengah) bersama politisi dan tokoh Aceh. Ikut berfoto staf khusus Menko Polhukam (dua dari kanan) di Ruang Bima Kantor Menkopolhukam Jakarta, Selasa (20/4/2021). Tokoh Aceh yang hadir Ketua Forum Bersama (Forbes) Anggota DPR dan DPD RI asal Aceh M Nasir Djamil, Ketua DPR Aceh M Dahlan Jamaluddin, Anggota Komisi VI DPR RI asal Aceh Rafli Kande, pengamat politik nasional Fachry Ali dan tokoh perempuan Suraiya IT 

Laporan Fikar W.Eda/Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Wakil rakyat Aceh, Rafli Kande mengakui pertemuan politisi dan tokoh Aceh dengan Menteri Polhukam Mahfud MD sangat kondusif dalam membangun dan merawat kebahagiaan rakyat Aceh.

“Sangat kondusif bila terjadi sebuah keputusan politik terkait Pilkada Aceh, saya pikir ini sebuah pendekatan diplomasi budaya, yang menggembirakan buat rakyat Aceh,” ujar politisi PKS yang duduk di Komisi VI DPR RI.

Seperti diberitakan, lima politisi dan tokoh Aceh, M Nasir Djamil (Ketua Forum bersama Anggota DPR dan DPD RI asal Aceh), M Dahlan Jamaluddin (ketua DPR Aceh), rafli Kande (Anggota Komisi VI DPR RI asal Aceh), pengamat politik nasional Fachry Ali dan tokoh perempuan Suraiya IT diterima Menko Polhukam Mahfud MD dan jajaran di Kemenko Polhukam, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Mahfud MD Lapor Presiden dan Segera Keluarkan Keputusan Tentang Pilkada Aceh

Hadir juga Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, dan Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM.

Pertemuan tersebut membahas Pilkada Aceh 2022 yang sudah disiapkan dan dijadwalkan oleh KIP Aceh.

Rafli dalam pertemuan itu juga  menyanyikan lagu Aceh “Aneuk Yatim” yang populer karena mengiringi tayangan peristiwa musibah tsunami Aceh 2004.

Menteri Mahfud MD mengisahkan dirinya tersentuh dengan lagu tersebut, tapi ia tidak mengetahui yang menyanyikannya.

“Pak Mahfud kan tidak kenal dengan saya yang menyanyikan lagu itu. Karenanya saya lantas menyanyikan, dan saya ceritakan kisah lagu yang syairnya ditulis seniman Aceh Medya Hus itu,” ujar Rafli.

Baca juga: Foto Mahasiswi Tanpa Busana Disebar, Pelaku Ngaku Cemburu Mantan Kekasihnya Pacaran Dengan Pria Lain

Ia menyebutkan ekses konflik Aceh telah melahirkan begitu banyak anak yatim, bukan saja dari mereka yang bertikai, melainkan juga dari masyarakat yang tidak terlibat konflik. Kita tidak ingin ada lagi konflik,” kata Rafli.

“Aku sampaikan di situ bahwa, semua yang menjadi konsekuensi perjanjian perdamaian adalah kebahagiaan rakyat Aceh, termasuk  Pilkada adalah momentum kebahagiaan lima tahun sekali,” ujar Rafli.

Rafli mengaku diajak dalam pertemuan tersebut sangat mendadak, dan berusaha keras bisa hadir karena sangat penting untuk Aceh.

Pengamat politik nasional Fachry Ali dalam pertemuan itu juga melantunkan beberapa lagu-syair lama Aceh, yang berisi semangat kesetiaan Aceh dalam membangun kebersamaan dan bagaimana Aceh mempertahankan nusantara.

Baca juga: Ngaku Udah Main 2X Lebih Sebelum Imsak, Pasangan Haram Ini Dimandikan Dengan Air Comberan

“Hari ini juga Aceh ingin menunjukkan eksistensi diri sebagai bentuk terintegrasi dengan Pemerintah Indonesia,” tambah Rafli.

Menteri Mahfud, menurut amatan Rafli sangat intens menyimak seluruh masukan dan pandangan yang disampaikan oleh Ketua DPR Aceh Dahlan Jamaluddin, Ketua Forbes Nasir Djamil, Fachru Ali, Suraiya IT.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved