Berita Aceh Singkil
Masjid Agung Nurul Makmur Pemancar Cahaya Kemakmuran di Jantung Ibukota Singkil
Kumandang adzan dzuhur dari masjid Agung Nurul Makmur, hentikan aktivitas pegawai Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (21/4/2021)
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kumandang adzan dzuhur dari masjid Agung Nurul Makmur, hentikan aktivitas pegawai Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (21/4/2021).
Adzan itu terdengar jelas ke semua penjuru berkat pengeras suara yang diletakan di dekat kubah masjid.
Posisi masjid juga mendukung lantaran sehamparan dengan perkantoran Pemerintah di kawasan Pulo Sarok, Kecamatan Singkil.
Hawa sejuk segera menerpa raga ketika masuk ke dalam masjid. Ini berkat belasan kipas angin yang dipasang dalam masjid serta sirkulasi udara dari jendela terbuka.
Baca juga: Diplomasi Lagu untuk Pilkada Aceh 2022, Politisi dan Tokoh Aceh Bertemu Mahfud MD
Pada Ramadhan 1442 Hijriah aktivitas keagamaan di masjid Agung Nurul Makmur, meningkat.
Termasuk selepas shalat dzuhur ada ceramah agama yang disampaikan pegawai Kantor Kementerian Agama Aceh Singkil.
Selesai beribadah banyak jamaah memilih beristirahat sejenak di masjid.
Maklum tinggal di masjid Agung Nurul Makmur, cukup membantu kurangi dahaga puasa di tengah terik matahari.
"Selama Ramadhan masjid Agung Nurul Makmur memiliki banyak program syiar keagamaan," kata Ketua Badan Kemakmuran Masjid Agung Nurul Makmur Kabupaten Aceh Singkil, H Nasrul.
Baca juga: Masjid Agung Nurul Makmur Aceh Singkil Sediakan Takjil Gratis
Ada pembagian takjil gratis, tausiyah, tadarus Alquran serta kegiatan semarakkan Ramdhan lainnya.
Masjid Agung Nurul Makmur Kabupaten Aceh Singkil, diresmikan 2004 silam. Ditandai shalat jumat pertama dengan khatib Mu'adz Vohry Wakil Bupati Aceh Singkil kala itu.
Semula masjid yang terletak di pinggir jalan Bahari Pulo Sarok itu bernama An Nur yang berarti cahaya.
Nama tersebut ditapalkan sang perintis pendirian masjid almarhum H Makmur Syahputra, SH, MM semasa menjadi Bupati Aceh Singkil periode pertama 2000-2005.
Belakangan ketika almarhum Makmur Syahputra, kembali terpilih menjadi bupati periode kedua tahun 2007-2011 nama masjid diganti menjadi Nurul Makmur.
Baca juga: Banyak yang Sebut Tidur Saat Puasa Ramadhan adalah Ibadah, Ustaz Adi Hidayat Membantah: Hadist Palsu
Nama tersebut memiliki makna cahaya kemakmuran. Dengan harapan melalui syiar keagamaan yang dilakukan di masjid agung kabupaten, dapat membawa kemakmuran bagi seluruh masyarakat Aceh Singkil.
Masjid dua lantai ini mampu menampung 3.000 jamaah. Selain menjadi tempat ibadah sehari-hari masjid juga menjadi pusat kegiatan keagamaan tingkat kabupaten.
Seperti peringatan hari besar Islam, pemotongan hewan kurban, shalat idul adha, shalat idul fitri serta bimbingan manasik haji.
Salah satu ruangan masjid menjadi tempat pendidikan agama. Kemudian tempat zikir bersama setiap malam jumat serta mencetak penghapal alquran.
Baca juga: Setelah Shalat Tarawih dan Witir, Bolehkan Shalat Tahajud? Begini Penjelasannya
Sejak diresmikan 2004 lalu bangunan masjid selalu didominasi warna kuning. Bagian sudut masjid pun mulai mengalami kerusakan.
Namun sejak Dulmusrid menjadi Bupati Aceh Singkil, kembali dibentuk panitia pembangunan masjid.
Renovasi masjid dimulai dengan mengganti cat yang sudah kusam warnanya menjadi hijau. Kemudian menata bagian halaman masjid.
Berkat cat baru dan penataan halaman masjid terlihat lebih megah.
Tentu masjid bukan hanya anggun bangunannya. Paling utama cahaya kemakmuran sesuai namanya selalu terpancar di tanah Batuah.(*)
Baca juga: Ngaku Udah Main 2X Lebih Sebelum Imsak, Pasangan Haram Ini Dimandikan Dengan Air Comberan