Luar Negeri
Perang Rusia dengan Ukraina Dimulai, Puluhan Tentara Ukraina Tewas Ditembak Sniper Rusia
Perang antara Rusia dengan Ukraina ternyata telah dimulai di Donbass, wilayah perbatasan Rusia dan Ukraina.
Tiga kapal perang Ukraina hampir dipaksa untuk menembaki kapal Rusia pada hari Kamis di laut Azov setelah kapal musuh melakukan "manuver provokatif."
Pemerintah Ukraina memperkirakan bahwa sekitar 40.000 tentara dan sejumlah besar peralatan tingkat militer telah dikumpulkan di Krimea dan 40.000 lainnya di dekat Perbatasan Timur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengunjungi Paris pada 15 April untuk membahas negosiasi perdamaian empat arah dengan Emmanuel Macron, Angela Merkel dan Vladimir Putin.
“Saya bertekad agar kami berempat bisa terhubung. Masalah situasi keamanan di timur Ukraina dan pendudukan wilayah kami - ini adalah masalah yang diselesaikan pada pertemuan N4 (Normandia), di mana empat pemimpin menyelesaikan masalah.” ujarnya.
Baca juga: Rusia Siap Selamatkan Kesepakatan Nuklir Iran 2015, Uni Eropa Masih Dukung Teheran
Baca juga: KSAD Ungkap Sosok Pratu Lukius yang Membelot dari TNI Gabung KKB: Dia Berusia 24 Tahun
Puluhan tentara Ukraina dilaporkan tewas dalam peperangan senyap dengan Sniper Rusia.
Dmytro Kuleba juga menyampaikan, dari 30 tentara negaranya yang tewas di perbatasan Rusia, mayoritas ditembaki oleh sniper.
Kuleba melaporkan hal tersebut dalam konferensi virtual dengan sekitar 100 jurnalis dari 30 negara lebih.
"Situasi sekarang tentara Ukraina diperintahkan untuk tidak bereaksi atas segala provokasi di garis depan," kata Kuleba saat menjawab pertanyaan dari Kompas.com tentang situasi terkini di Donbass.
"Sayangnya, pihak yang lain melakukan segala cara untuk memprovokasi mereka."
"Salah satu buktinya, sekitar 30 tentara yang tewas sejak Januari 2021 banyak yang terbunuh oleh sniper."
"Sniper jelas ditujukan untuk membunuh orang. Kami menderita sangat banyak dari tembakan sniper, begitu pun dengan masyarakat kami," lanjut Kuleba.
Menlu Ukraina juga menyampaikan Rusia terus menambah pasukan militernya di perbatasan dengan Ukraina.
"Selama berminggu-minggu tentara Rusia terus berdatangan di wilayah dekat perbatasan kami di timur laut, timur, dan selatan."
"Dalam sekitar seminggu kombinasi tentaranya mencapai 100.000. Ini bukan berarti mereka akan berhenti membangun kekuatan di angka itu."
"(Pasukan) itu tidak hanya tentara, tapi juga penerjun payung, sistem elektronik yang dapat menghambat komunikas di area Ukraina, rudal balistik, dan pertanda lain yang memungkinkan penyerangan."