Polwan Gadungan Posting Adegan Tak Senonoh dengan Pacar Lesbi, Ngaku untuk Bahagiakan Orangtua
Penangkapan KL bermula saat KL memakai seragam polisi wanita memposting foto mesra dengan wanita lain.
Satu-satunya yang mendapat pengaruh dari faktor genetis adalah kaum interseks. Sedangkan untuk yang lainnya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Sebelumnya disebutkan bahwa faktor keluarga sangat berpengaruh pada pembentukan orientasi seks seseorang.
Selain faktor keluarga, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada pembentukan psikoseksual seseorang.
Faktor lingkungan biasanya akan semakin kuat ketika seseorang memasuki usia remaja.
Individu yang pada awalnya heteroseksual juga bisa berubah orientasi seksualnya jika masuk ke dalam lingkungan dengan orientasi seksual yang tidak biasa.
Pengalaman seksual seseorang untuk pertama kali juga bisa berpengaruh pada orientasi seksual ke depannya.
Bisa dikatakan bahwa orientasi seksual yang menyimpang ini bisa diajarkan pada seseorang yang orientasi seksualnya normal, lebih mudah diajarkan lagi pada seseorang yang belum memiliki pengalaman seksual sama sekali.
4. Penyalahgunaan teknologi
Kecanggihan teknologi memang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia.
Tapi jika tidak digunakan dengan bijak maka bisa menyebabkan penyimpangan orientasi seksual. Individu dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang LGBT, tapi sayangnya informasi ini tidak didukung dengan pengetahuan yang memadai.
Pada akhirnya individu yang mendapat informasi ini pun akan menyerap informasi tersebut seadanya dan akan sangat mungkin menyalahartikan informasi tersebut.
Jika tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang apa itu LGBT sebenarnya dan apa dampak dari orientasi seksual yang menyimpang, individu tersebut bisa beranggapan bahwa LGBT adalah sesuatu yang wajar.
Bahaya
Jika dikatakan berbahaya atau tidak bagi kesehatan maka dapat dikatakan bahwa LGBT bisa mendatangkan beberapa risiko bagi kesehatan.
LGBT memang bukan satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan penularan PMS (penyakit menular seksual) maupun penyakit seperti HIV/AIDS, pada pasangan heteroseksual penyakit-penyakit ini juga bisa ditularkan.
Tetapi banyak studi yang sudah membuktikan bahwa penularan penyakit seperti HIV/AIDS lebih tinggi pada pasangan seks pria dengan pria.
Selain itu, studi lain juga menunjukkan bahwa wanita transgender memiliki risiko terjangkit HIV jauh lebih tinggi daripada wanita biasa.
Pada dasarnya orientasi seksual yang menyimpang memang akan memicu perilaku seksual yang menyimpang.
Wajar saja jika bagian tubuh yang tidak digunakan dengan semestinya bisa mengalami gangguan kesehatan.
Masalah penyakit yang menular sebenarnya kembali pada individu masing-masing.
Selain karena orientasi seksual yang menyimpang, penyakit seperti ini pada dasarnya mudah menular karena kebiasaan bergaonta-ganti pasangan.
Jadi, meskipun dengan orientasi yang menyimpang, sebenarnya seseorang masih bisa terhindar dari risiko penyakit tersebut, asalkan menjalani kehidupan seksual yang sehat.
Namun pada dasarnya pilihan ini kembali pada masing-masing individu.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Polwan Gadungan Pamer Pacar Lesbi di Medsos, Ngaku Terpaksa untuk Bahagiakan Orangtua dan Pasangan
Baca juga: Saat-saat Mustajab Berdoa di Bulan Ramadan, Kapan Saja? dari Sahur hingga Berbuka Puasa
Baca juga: Pemerintah Aceh akan Cek Semua Lembaga Keuangan, Untuk Pastikan Sudah Berubah ke Syariah