Polwan Gadungan Posting Adegan Tak Senonoh dengan Pacar Lesbi, Ngaku untuk Bahagiakan Orangtua

Penangkapan KL bermula saat KL memakai seragam polisi wanita memposting foto mesra dengan wanita lain.

Editor: Amirullah
Istimewa
Polwan gadungan penyuka sesama jenis pamer foto mesra di Facebook. 

SERAMBINEWS.COM - Polisi Wanita atau polwan gadungan buat heboh media sosial.

Ia diketahui memposting foto tak senonoh dengan pasangan sejenisnya di akun facebook pribadi.

Akun Facebook polwan gadungan ini adalah Prapaga Cornelis.

Pelaku berinisial KL ini mengaku terpaksa melakukan hal tersebut untuk membahagiakan orangtua dan pasangannya.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Jules Abraham Abast, Rabu (21/4/2021).

"Sementara itu hasil interogasi awal, pelaku nekad melakoni peran sebagai polwan gadungan karena ingin membahagiakan orang tuanya dan juga pasangan sesama jenisnya," papar Jules.

KL mengaku sebagai polwan yang dinas di Polres Minahasa Selatan ( Minsel).

Baca juga: Kasus Hilang Kontak KRI Nanggala-402 Dapat Sorotan Media Asing, Ada 53 Orang di Dalamnya

Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 22 April 2021: Masalah Elsa Bertambah, Nino Curiga, Al Tes DNA Reyna

Polwan gadungan penyuka sesama jenis pamer foto mesra di Facebook.
Polwan gadungan penyuka sesama jenis pamer foto mesra di Facebook. (Istimewa)

Akibat tindakannya ini, KL diamankan oleh anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bitung.

Barang bukti yang berhasil diamankan saat kejadian tersbeu ada atribut kepolisian, kemeja putih, topi polisi, 1 ped, dan kaus dalam Polri.

"Pelaku beserta sejumlah barang bukti tersebut sudah diamankan di Mapolres Bitung untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata Jules.

Penangkapan KL bermula saat KL memakai seragam polisi wanita memposting foto mesra dengan wanita lain.

Diduga polwan gadungan ini adalah penyuka sesama jenis atau lesbi.

"Polwan itu beradegan tak senonoh dengan pasangan sesama jenisnya," urai Jules

KL ditangkap ketika berada di Aertembaga, Bitung, di rumah pasangan sesama jenisnya.

Baca juga: Mandi Junub Setelah Subuh Saat Puasa Ramadan, Bolehkah? Berikut Penjelasan dan Tata Caranya

Baca juga: Sosok Tisya Erni Ngaku Pernah jadi Teman Mesra Sule, Suami Nathalie? Pernah Muncul di Ikatan Cinta

LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender)

LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender".

Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa "komunitas gay" karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan.

LGBT juga bisa mengacu pada sebuah gerakan atau komunitas dari individu non-heteroseksual.

Sejak ditemukan istilah LGBT, maka komunitas ini tidak hanya mewakili gay saja, tetapi juga lesbian, biseksual, dan juga transgender.

Menurut pengertiannya sendiri gay adalah sebutan untuk pria dengan orientasi seks pada sesama jenis.

Lesbian adalah sebutan untuk wanita yang memiliki orientasi seks terhadap wanita.

Biseksual adalah sebutan untuk individu yang orientasi seksnya bisa pada pria dan bisa juga pada wanita.

Sedangkan transgender adalah istilah untuk individu yang identitas atau ekspresi gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya ketika lahir.

Istilah queer yang mengacu pada individu yang masih meragukan orientasi seksualnya sering ditambahkan di belakangan LGBT dan menjadi LGBTQ.

Baca juga: Akhirnya, Sule Klarifikasi Terkait Orang Ketiga, Oma Nathalie Holscher Singgung Harga Diri

Istilah ini baru muncul setelah tahun 1996, namun hingga saat ini LGBT adalah istilah yang masih tetap lebih populer dibandingkan dengan LGBTQ.

Selain singkatan LGBTQ, terdapat juga istilah LGBTI, di mana ‘I’ mewakili kamu interseks yang merupakan situasi genetik yang membuat seseorang tidak dapat diidentifikasikan jenis kelaminnya pria atau wanita.

Masih banyak perdebatan dari setiap kaum tentang haruskah bergabung dalam satu gerakan atau tidak.

Tapi secara umum kini LGBT adalah istilah yang digunakan untuk mewakili kaum non-heteroseksual.

LGBT memiliki lambangnya sendiri yaitu pelangi. Lambang ini dipilih karena identik dengan pergerakan zaman baru.

Faktor Penyebab

Banyak yang beranggapan bahwa LGBT adalah sekedar perilaku seksual yang tidak semestinya.

Orientasi seksual seseorang memang seharusnya terbentuk secara alami.

Tapi ternyata orientasi ini juga bisa berubah karena berbagai faktor.

Ada banyak sekali faktor yang bisa membuat seseorang memiliki orientasi seksual yang tidak biasa.

Beberapa faktor penyebab LGBT adalah sebagai berikut ini:

1. Trauma masa lalu

Seseorang yang menjadi korban penyimpangan atau pelecehan seksual, bisa berpotensi memiliki orientasi seksual yang tidak sewajarnya.

Korban yang merasa dilecehkan oleh lawan jenis bisa berpotensi merasakan trauma hingga dewasa dan cenderung mudah untuk ditarik ke dalam hubungan sesama jenis.

2. Faktor keluarga

Faktor selanjutnya yang menjadi penyebab LGBT adalah faktor keluarga.

Pembentukan karakter seorang individu dimulai dari lingkungan terdekatnya yaitu keluarga. Jika pada proses pembentukan karakternya individu tersebut dibuat bingung dengan karakternya sendiri, tentunya pembentukan orientasi seksualnya juga bisa bermasalah.

Contohnya adalah seperti keluarga yang memperlakukan anak perempuan seperti anak laki-laki dan juga sebaliknya.

Meskipun tidak semua kasus seperti ini menunjukkan bahwa seseorang dapat memiliki orientasi seksual yang tidak semestinya, tetapi faktor ini tetap menjadi salah satu penyebab yang masih banyak ditemui hingga saat ini.

3. Faktor lingkungan lebih dari faktor genetis

Kaum LGBT terdiri dari beberapa jenis individu dengan orientasi seksual yang berbeda.

Satu-satunya yang mendapat pengaruh dari faktor genetis adalah kaum interseks. Sedangkan untuk yang lainnya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Sebelumnya disebutkan bahwa faktor keluarga sangat berpengaruh pada pembentukan orientasi seks seseorang.

Selain faktor keluarga, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada pembentukan psikoseksual seseorang.

Faktor lingkungan biasanya akan semakin kuat ketika seseorang memasuki usia remaja.

Individu yang pada awalnya heteroseksual juga bisa berubah orientasi seksualnya jika masuk ke dalam lingkungan dengan orientasi seksual yang tidak biasa.

Pengalaman seksual seseorang untuk pertama kali juga bisa berpengaruh pada orientasi seksual ke depannya.

Bisa dikatakan bahwa orientasi seksual yang menyimpang ini bisa diajarkan pada seseorang yang orientasi seksualnya normal, lebih mudah diajarkan lagi pada seseorang yang belum memiliki pengalaman seksual sama sekali.

4. Penyalahgunaan teknologi

Kecanggihan teknologi memang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia.

Tapi jika tidak digunakan dengan bijak maka bisa menyebabkan penyimpangan orientasi seksual. Individu dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang LGBT, tapi sayangnya informasi ini tidak didukung dengan pengetahuan yang memadai.

Pada akhirnya individu yang mendapat informasi ini pun akan menyerap informasi tersebut seadanya dan akan sangat mungkin menyalahartikan informasi tersebut.

Jika tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang apa itu LGBT sebenarnya dan apa dampak dari orientasi seksual yang menyimpang, individu tersebut bisa beranggapan bahwa LGBT adalah sesuatu yang wajar.

Bahaya

Jika dikatakan berbahaya atau tidak bagi kesehatan maka dapat dikatakan bahwa LGBT bisa mendatangkan beberapa risiko bagi kesehatan.

LGBT memang bukan satu-satunya faktor yang dapat menyebabkan penularan PMS (penyakit menular seksual) maupun penyakit seperti HIV/AIDS, pada pasangan heteroseksual penyakit-penyakit ini juga bisa ditularkan.

Tetapi banyak studi yang sudah membuktikan bahwa penularan penyakit seperti HIV/AIDS lebih tinggi pada pasangan seks pria dengan pria.

Selain itu, studi lain juga menunjukkan bahwa wanita transgender memiliki risiko terjangkit HIV jauh lebih tinggi daripada wanita biasa.

Pada dasarnya orientasi seksual yang menyimpang memang akan memicu perilaku seksual yang menyimpang.

Wajar saja jika bagian tubuh yang tidak digunakan dengan semestinya bisa mengalami gangguan kesehatan.

Masalah penyakit yang menular sebenarnya kembali pada individu masing-masing.

Selain karena orientasi seksual yang menyimpang, penyakit seperti ini pada dasarnya mudah menular karena kebiasaan bergaonta-ganti pasangan.

Jadi, meskipun dengan orientasi yang menyimpang, sebenarnya seseorang masih bisa terhindar dari risiko penyakit tersebut, asalkan menjalani kehidupan seksual yang sehat.

Namun pada dasarnya pilihan ini kembali pada masing-masing individu.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka)

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Polwan Gadungan Pamer Pacar Lesbi di Medsos, Ngaku Terpaksa untuk Bahagiakan Orangtua dan Pasangan

Baca juga: Saat-saat Mustajab Berdoa di Bulan Ramadan, Kapan Saja? dari Sahur hingga Berbuka Puasa

Baca juga: Pemerintah Aceh akan Cek Semua Lembaga Keuangan, Untuk Pastikan Sudah Berubah ke Syariah 

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved