Breaking News

Cinta Ditolak, Pria di Medan Sekap Seorang Janda Beranak 2, Korban Dirantai dan Babak Belur

Korban mengungkap penyiksaan terhadapnya dilakukan secara terus menerus sejak dirinya menolak perasaan dan ajakan jalinan asmara pelaku Maniur

Editor: Amirullah
HO / Tribun Medan
Seorang wanita mengalami penyekapan hingga dirantai di lehernya di wilayah Jalan Tangguk Bongkar, Kelurahan Tegal Sari Mandala, Medan Denai, subuh, Jumat (23/4/2021). 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Seorang wanita di Medan mengalami nasib tragis karena menolak cinta seorang pria.

Wanita tersebut disekap, dirantai seperti hewan hingga wajahnya babak belur.

Korban bernama Rina Lesmana Boru Simanungkalit warga Tangguk Bongkar 6, Kecamatan Mandala, Kota Medan.

Ibu beranak 2 berstatus single parent (janda) ini mengaku kerap mengalami siksaan dari pelaku Maniur Sihotang (43), seorang pria paruh baya warga Jalan perguruan Mandala, Kota Medan, yang tidak lain adalah teman dekat korban.

Setelah berhasil diselamatkan dan berada di rumah kepala lingkungan 2 Tegal Sari Mandala 2 di Jalan Tangguk bongkar 1, korban menceritakan bagaimana dirinya bisa selamat dari ancaman kematian, akibat kekerasan dan penyekapan yang dilakukan pelaku Maniur.

Dengan luka lebam diseluruh tubuh dan bagian wajah tepatnya di pipi sebelah kiri dan kepala berlumuran darah, serta masih terikat kalung rantai besi di lehernya, korban menangis histeris atas kejadian yang dialaminya.

Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang Saat akan Meluncurkan Rudal D802 & Terpedo, Prabowo: Doakan yang Terbaik

Baca juga: Curahan Hati Istri Personel Kapal Selam KRI Nanggala-402: Cepet Pulang Istrimu Nunggu di Rumah

"Saya kemari mau melapor pak dan meminta perlindungan, ada teman pria saya menyekap dan menyiksa saya secara sadis. Serta menegaskan ingin membunuh saya. Saya lari ketika pelaku saya lihat tertidur," kata Rina Simanungkalit sapaan akrabnya.

Korban mengungkap penyiksaan terhadapnya dilakukan secara terus menerus sejak dirinya menolak perasaan dan ajakan jalinan asmara pelaku Maniur untuk berumah tangga pada pekan lalu di sebuah kos-kosan Jalan Tangguk Bongkar, yang merupakan rumah warisan ibu pelaku.

Selain kasar, lanjut korban, pelaku Maniur juga diduga pengguna narkoba dan hal itu baru diketahui korban beberapa bulan kemudian.

Karena itu, korban mulai membuat jarak hubungan mereka.

Baca juga: SEJARAH Mencatat, Ini 4 Kapal Selam Hilang yang Berhasil Ditemukan, Butuh Waktu Puluhan Tahun

Tepat pada Selasa (20/4/2021), penyiksaan keras dan penyekapan dialami korban di rumah kos-kosan tersebut.

"Beberapa bulan lalu, saya jaga jarak dengan pelaku. Tetapi pelaku nekat, mendatangi rumah orangtua saya dan menculik anak saya bernama dian (7) serta menjadikan anak saya sandera agar menuruti keinginannya. Bahkan anak saya Dian mengalami kekerasan dengan ditunjang dari atas lantai 2," kata korban.

Korban Rina Boru Simanungkalit memaparkan, insiden kekerasan kepada anaknya berhasil dilaporkan ayahnya kepada pihak kepolisian.

Akan tetapi, pelaku semakin nekat melakukan penyiksaan dan bahkan akan membunuh seluruh keluarga korban, jika Rina Boru Simanungkalit tidak mau mencabut laporannya dan berdamai dengan pelaku.

"Saya takut sekali pak, tolong pak dampingi saya mengadu ke polisi. Kepala saya pecah, kaki dan sejumlah tubuh saya di tikam pakai obeng dan tang. Bahkan punggung saya dihantam pakai rantai besi ini," ujar korban sembari menunjukkan bagian lebam serta rantai besi yang terkunci gembok, melekat di lehernya layaknya seekor binatang.

Baca juga: Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala 402, Punya 2 Gadis Kecil, Dikenal Pribadi Cekatan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved