Breaking News

Kisah Inspiratif

Kisah Eks Kombatan GAM Alumni Libya Kini Ubah Haluan jadi Pengusaha Madu Omset Rp 160 Juta per Bulan

Dengan berbekal sekolah di Libya, pria berusia 55 tahun ini sukses meraup omset hingga Rp 160 juta per bulan dari usahanya tersebut.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/Handover
Zakaria Ismail, mantan kombatan GAM eks Libya yang kini jadi peternak lebah madu di Riau. 

SERAMBINEWS.COM - Kisah eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bernama Zack atau biasa disapa bang Zack, merupakan seorang pengusaha yang kini sukses menjadi peternak lebah madu.

Dengan berbekal sekolah di Libya, pria berusia 55 tahun ini sukses meraup omset hingga Rp 160 juta per bulan dari usahanya tersebut.

Pria yang sempat bergabung dengan GAM ini merupakan putra daerah yang lahir di Keude Keumuning Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur pada 20 Juli 1966.

Mengawali petualangan ke berbagai negara pada awal tahun 1980-an ke Malaysia dan Singapura, Zack sempat bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Latihan militer di Libya hingga perang gerilya di Aceh telah dilewatinya.

Perjalanan hidup membawanya berlabuh di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Di provinsi ini lah Zack memulai karirnya sebagai pengusaha.

Tapi Bang Zack juga punya usaha peternakan lebah madu di Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.

Berikut kisah hidup Zakaria Ismail yang melayani wawancara Serambinews.com via pesan WhatsApp pertengahan April 2021.

Kolase foto Zakaria Ismail (54), mantan kombatan GAM Eks Libya saat menjadi kontraktor di Palembang dan ketika menjadi peternak lebah madu di Riau.
Kolase foto Zakaria Ismail (54), mantan kombatan GAM Eks Libya saat menjadi kontraktor di Palembang dan ketika menjadi peternak lebah madu di Riau. (SERAMBINEWS.COM/Handover)

Baca juga: Ogah Jadi Kontraktor, Eks Kombatan GAM Fokus Kelola Water Park, Omsetnya Capai Rp 8 Juta Perhari

Baca juga: Mantan Kombatan GAM Pidie Jaya Kembangkan Usaha Minyak Sere Wangi

Bergabung dengan GAM di Singapura

Seperti kebanyakan orang Aceh, darah merantau juga mengalir dalam tubuh Zakaria Ismail.

Memulai perantauan pada awal tahun 1980-an, Zakaria memilik Malaysia sebagai negara tujuan pertama.

Setelah beberapa tahun berpetualang di Malaysia, Zakaria kemudian terdampar di negara tetangga, Singapura.

Di negara inilah Zakaria mulai bersentuhan dengan aktivis Gerakan Aceh Merdeka.

Hingga pada tahun 1988, Zakaria Ismail bergabung dengan GAM.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved