Vaksinasi Covid 19

Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Lamban, Ini Penyebabnya

Selain faktor takut, sungkan, dan enggan, Lansia sendiri, anak-anak mereka juga ragu mengajak bapak dan ibunya untuk Vaksinasi Covid-19.

Penulis: Subur Dani | Editor: Taufik Hidayat
FOR SERAMBINEWS.COM
Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani 

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengungkapkan penyebab lambannya vaksinasi kelompok lanjut usia (Lansia).

Sementara itu, Kasus Baru Covid-19 bertambah 91 orang di Aceh, sembilan orang sembuh, dan dua orang meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani atau SAG, Jumat (23/4/2021) malam.

“Banyak lansia merasa takut, sungkan, dan enggan datang untuk Vaksinasi Covid-19,” kata SAG mengutip sumber setkab.go.id.covid19.go.id. 

Selain faktor takut, sungkan, dan enggan, Lansia sendiri, anak-anak mereka juga ragu mengajak bapak dan ibunya untuk Vaksinasi Covid-19.

Pasangan Lansia, lanjut SAG, memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap vaksinasi Covid-19.

Ada Lansia yang tercerahkan dengan informasi Covid-19 ingin segera divaksinasi tapi kewalahan membujuk pasangannya.

Meski dibujuk dan dirayu, pasangannya tetap takut dan ragu divaksin, terutama Lansia yang memiliki komorbid, seperti penyakit jantung atau hypertensi.

Baca juga: Jelang Duel Leg Kedua Persib Vs Persija, Marco Motta tak Sabar Ingin Juarai Piala Menpora 2021

Baca juga: KRI Nanggala 402 belum Ditemukan, Kadar Oksigen Sudah Melebihi Batas 72 Jam, Bagaimana Nasib ABK?

Baca juga: KRI Nanggala 402 Kini Sudah dalam Posisi Diam, Tak Ada Suara Apapun Lagi, Bergantung pada Sonar

Anak-anak mereka yang meyakini pentingnya vaksinasi Covid-19 dalam masa pandemi ini pun acap kali tidak mengajak orangtuanya.

Sebab, jika satu saja anak berkeberatan orangtuanya divaksinasi, anak-anak lain pun menjadi ragu.

Mereka khawatir disalahkan bila terjadi efek ikutan pasca imunisasi yang serius, tambah SAG.

Menurut SAG, tenaga kesehatan yang berada di garda depan seyogyanya peka pada gejala non-verbal seperti itu dalam masyarakat,  dan segera diambil langkah-langkah antisipasi dengan cepat dan tepat.

Bila ketakutan Lansia itu dapat dieliminir dengan edukasi yang terukur, pengaruhnya sangat besar pada capaian cakupan vaksinasi Covid-19.

Kelompok Lansia itu populasinya sangat besar di Aceh mencapai 435.651 orang, hampir sepadan dengan petugas pelayanan publik sebanyak 478.489 orang. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved