Tsunami Covid 19

Covid-19 di India Bagai 'Tsunami Virus' Mayat Dibakar di Tempat Parkir

Ibu Kota India, New Delhi sedang menghadapi momen memilukan ketika infeksi Covid-19 kian meningkat. Akibat tingginya angka infeksi.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
HARIAN METRO
Melansir dari Harian Metro, Minggu (25/4/2021) karena tingginya angka kematian, proses kremasi (penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakar) dilakukan di tempat parkir. 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Ibu Kota India, New Delhi sedang menghadapi momen memilukan ketika infeksi Covid-19 kian meningkat.

Akibat tingginya angka infeksi, menyebabkan korban jiwa berjatuhan.

Melansir dari Harian Metro, Minggu (25/4/2021) karena tingginya angka kematian, proses kremasi (penghilangan jenazah manusia setelah meninggal dengan cara membakar) dilakukan di tempat parkir.

Hal tersebut dilakukan karena dalam 24 jam tercatat 306 orang meninggal setelah positif idap Covid-19.

Sebagaimana dialami oleh seorang warga bernama Nitish Kumar, ia terpaksa menyimpan jenazah ibunya di rumah selama dua hari setelah sulit menemukan tempat kremasi.

"Saya sudah mencari kemana-mana, tapi semua krematorium penuh dengan salah satu penyebab karena mereka tidak punya kayu untuk membakar jenazah," katanya.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Pelindo III April 2021, Simak Syaratnya

India mencatat rekor kasus harian tertinggi di dunia dengan total 314.835 infeksi baru pada Kamis (22/4/2021).

rumah sakit di Delhi tidak lagi memiliki cadangan oksigen, tercatat jumlah kasus harian hingga 26 ribu jiwa.

Dalam 24 jam, 306 orang tewas dan mengubah beberapa ruang terbuka menjadi situs kremasi, sebuah tradisi yang dipraktikkan secara luas oleh umat Hindu di India.

Jitender Singh Shunty seorang relawan mengatakan, hingga Kamis (22/4/2021) malam, total 60 jenazah telah dikremasi di fasilitas sementara sementara 15 jenazah lainnya menunggu untuk dikremasi.

"Tak seorang pun di Delhi akan melihat yang seperti ini lagi.

Ada anak usia lima, 15, 25 tahun yang dikremasi. Ada pengantin baru yang juga dikremasi. Sedih melihat semua ini,” ujarnya.

Baca juga: TNI Gadungan Ditembak, Pelaku Rudapaksa Wanita 51 Tahun, Diancam Dibunuh bila Tak Berikan Rp 50 Juta

Dia mengatakan bahwa tahun lalu ketika gelombang pertama Covid-19 melanda India, dia telah mengkremasi 18 jenazah sehari dengan rata-rata delapan hingga 10 jenazah sehari.

Tapi, Selasa pekan lalu, dia mengkremasi 78 jenazah hanya di satu lokasi.

“Tidak banyak yang bisa dilakukan. Hanya kita yang bisa menjaga diri kita sendiri,” ujarnya.

Penjagaan Perbatasan Aceh

Diberitakan Serambinews.com, Minggu (25/4/2021), karena Covid-19 makin mengkhawatirkan di India, kepolisian Aceh melakukan penjagaan ketat agar tidak adanya masuk warga India secara ilegal di Indonesia.

Kapolres Aceh Timur mengintruksikan satuan polisi perairan dan udara (Satpolairud), Sat Shabara, dan Polsek untuk melakukan partoli ke dermaga, dan pelabuhan sepanjang pesisir Aceh Timur.

Razia dilakukan menyusul informasi adanya warga Negara asing (WNA) dari India eksodus ke Indonesia atau memasuki Aceh melewati jalan tikus.

“Saat ini wabah pandemic Covid-19 di India terjadi lonjakan drastis dengan varian baru dan penularan lebih cepat.

Karena itu, tak menutup kemungkinan adanya warga India yang eksodus ke Indonesia, termasuk Aceh Timur, yang memiliki garis pantai yang sangat panjang,” ungkap Kapolres Aceh Timur, AKBP Eko Widiantoro SIK MH, dalam keterangan tertulis yang diterima Serambinews.com, Minggu (25/4/2021).

Baca juga: Jarang Diketahui, Beginilah Penampakan Bagian Dalam Kapal Selam: Pengap dan Sempit

Untuk mengantisipasi masuk WNA dari India ke wilayah hukum Polres Aceh Timur, karena itu pihaknya, memerintahkan Satpolairud, Sat Sabhara, dan Polsek yang memiliki wilayah perairan untuk melaksanakan patroli secara intensif.

Baik siang maupun malam ke dermaga dermaga maupun di pelabuhan.

Kapolres juga mengajak masyarakat khususnya para nelayan agar berperan aktif dengan ikut memantau apabila ada WNA yang masuk ke Aceh Timur, melalui jalur laut agar segera dilaporkan ke aparat keamanan untuk penanganan lebih lanjut.

Patroli, jelas Kapolres, tidak hanya mencegah masuknya WNA ke Aceh Timur, tapi juga mencegah terjadinya tindak pidana kejahatan lain seperti penyelundupan barang terlarang seperti narkoba yang beberapa waktu lalu puluhan kilo narkoba jenis sabu-sabu diamankan tim BNN, dan Be Cukai merupakan narkoba yang dipasok dari luar negeri melalui jalur laut. (Serambinews.com/Syamsul Azman)

BERITA TERKAIT

Baca juga: BERITA POPULER- Satu Keluarga Jadi Bandar Sabu, Pasangan Selingkuh Berzina Hingga Kisah Polisi Turki

Baca juga: BERITA POPULER - Dokter Berfantasi dengan Organ Intim Pasien hingga Oknum Anggota DPRD Selingkuh

Baca juga: BERITA POPULER - Janda Kesepian Digerebek, Kisah Juru Masak Hasan Tiro, hingga Ismed Sofyan Menikah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved