KRI Nanggala 402

UAS Ajak Masyarakat Patungan Beli Kapal Selam Gantikan KRI Nanggala 402, Ustad Yusuf Mansur Dukung

"RAKYAT BERSATU   JAGA KEDAULATAN LAUT KITA. Open donasi, patungan rakyat Indonesia untuk pembelian kapal selam pengganti Nanggala 402," tulis UAS sep

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
For serambinews.com
Ustaz Abdul Somad isi ceramah di Dayah Darul Ihsan, Abu Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Darussalam, Aceh Besar, Rabu (3/4/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Pendakwah Nasional Ustadz Abdul Somad alias UAS mengajak masyarakat Indonesia untuk patungan membeli kapal selam baru, sebagai pengganti KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.

Ajakan tersebut disampaikan UAS melalui sebuah postingan gambar di akun Instagram resminya, @ustadzabdulsomad_official pada Senin (26/4/2021).

Dalam gambar tersebut berisi foto kapal selam KRI Nanggala 402, yang disertai dengan tulisan seruan untuk berdonasi.

"RAKYAT BERSATU   JAGA KEDAULATAN LAUT KITA. Open donasi, patungan rakyat Indonesia untuk pembelian kapal selam pengganti Nanggala 402," tulis UAS seperti dikutip Serambinews.com, Selasa (26/4/2021).

Dalam kolom keterangan postingannya itu, UAS juga membahas soal UUD 1945 yang salah satu bagiannya berisi soal kewajiban negara melindungi segenap bangsa.

Dia juga menyampaikan, bahwa wilayah perairan serta kekayaan di dalamnya juga merupakan bagian dari Indonesia yang harus dijaga dan dilindungi.

"Di antara tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,"

Baca juga: Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Sampaikan Belasungkawa, Tenggelamnya Kapal Selam Nanggala

Baca juga: Ini Skenario Mengangkat KRI Nanggala 402, Belajar dari Pengalaman Tenggelamnya Kapal Selam Rusia

"Lautan kita yang membentang luas melebihi daratannya, dari Samudera Indonesia di barat Aceh hingga perairan Papua merupakan bagian dari wilayah negeri kita yang harus dijaga dan dilindungi, beserta kekayaan tak ternilai yang ada di dalamnya," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Haru Kopda Edi Siswanto, Awak KRI Nanggala-402 Ikut Seleksi Kapal Selam Demi Menjaga Sang Ibu

Tuan Guru berdarah melayu ini juga menambahkan, bahwa selama ini TNI telah mengemban tugas yang berat.

Salah satu tugasnya yaitu harus menjaga luasnya wilayah perairan Indonesia dengan kekayaannya yang terus mengundang kepentingan asing.

Tapi tugas itu harus dilakukan TNI dengan jumlah personel dan armada yang kurang.

"Tugas berat yang selama ini diemban oleh TNI Angkatan Laut menghadapi berbagai tantangan dari kurangnya personel dan armada, luasnya wilayah yang harus dijaga, besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing, hingga penyusupan-penyusupan yang terus terjadi,"

"Lautan kita yang luas, yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak," sambungnya.

UAS pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk saling bahu membahu membangun kembali kekuatan armada laut Indonesia seperti masa kejayaannya dulu.

Apalagi setelah adanya musibah besar yang menimpa KRI Nanggala 402 beserta seluruh krunya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved