Internasional

Rekaman Menlu Iran Bocor, Presiden Hassan Rouhani Langsung Pecat Kepala Studi Strategis

Presiden Iran Hassan Rouhani telah memecah Kepala Pusat Studi Strategis, seusai rekaman Menteri Luar Negeri (Menlu) bocor.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Iranian Presidency
Presiden Iran, Hassan Rouhani 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani telah memecah Kepala Pusat Studi Strategis, seusai rekaman Menteri Luar Negeri (Menlu) bocor.

Kepala Studi itu mewawancara, tetapi rekaman Menlu bocor, sehingga mengguncang Kantor Kepresidenan.

Dilansir AFP, Kamis (29/4/2021), rekaman itu memberikan gambaran langka tentang perebutan kekuasaan teokrasi dan memicu badai api di Iran.

Dalam rekaman percakapan antara Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif dan seorang ekonom di Pusat Studi Strategis, lembaga pemikir kepresidenan Iran, Zarif blak-blakan atas perannya yang terbatas.

Baca juga: Rekaman Bocor ke Publik, Menteri Luar Negeri Iran Bantah Mencalonkan Diri Sebagai Capres

Kepresidenan Iran mengumumkan mantan kepala Pusat Studi Strategis mengundurkan diri.

Lalu, Ali Rabiei, yang sudah menjabat sebagai juru bicara Kabinet akan menggantikannya.

Rekaman audio, bocor awal pekan ini ke saluran berita berbahasa Farsi yang berbasis di London, Iran International.

Langsung memicu kontroversi politik di seluruh Iran menjelang pemilihan presiden 18 Juni 2021.

Zarif mengatakan dia tidak ingin mencalonkan diri dalam pemilihan.

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Cari Solusi Prilaku Negatif Iran, AS Mitra Utama, Walau Biden Mengabaikan

Tetapi beberapa orang menyarankan dia sebagai kandidat potensial untuk melawan kelompok garis keras.

Pernyataan Zarif yang bocor termasuk memotong referensi ke batas kekuasaannya.

Termasuk membahas Jenderal Qassem Soleimani, seorang komandan tertinggi di Garda Revolusi paramiliter Iran yang tewas di Baghdad.

Zarif menyatakan penyesalan rekaman itu bocor ketika presiden menggambarkan sebagai sebuah pelanggaran.

Baca juga: PM Inggris Kecam Media dan Amnesti Internasional, Akan Berusaha Keras Keluarkan Warganya dari Iran 

Insiden yang dimaksudkan untuk menggagalkan pembicaraan yang sedang berlangsung.

Mengenai kembalinya kesepakatan nuklir Iran 2015 yang compang-camping dengan kekuatan dunia di Wina.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved