Update Corona di India

Covid-19 di India Makin Ngeri, 30.000 Orang Tewas/Hari Kena Varian B1617, Mayat Tertumpuk di Jalan 

Sesuai data Worldometers tertanggal 1 Mei 2021, jumlah orang terpapar Virus Corona di India mencapai 18.754.984 kasus dan total kematian mencapai

Editor: Mursal Ismail
Thumbnail Youtube Serambi On TV
Virus Corona di India, Infeksi Tertinggi, dan Membeludaknya Layanan Kremasi 

Setiap hari, 14 penerbangan langsung tiba di AS dari India, penuh dengan orang-orang yang melarikan diri dari gelombang kedua Covid-19 yang dahsyat itu.

Penumpang yang terbang kembali ke AS dari India pada Kamis dan Jumat mengatakan kepada DailyMail.com bahwa sebagian besar penerbangan mereka penuh.

Virus Corona di India Bermutasi Jadi 3

Kepala kesehatan sekarang telah membagi varian India, yang dikenal sebagai B.1.617, menjadi tiga varian berbeda.

Virus Corona varian B.1.617 telah bermutasi menjadi virus yang serupa tetapi berbeda secara genetik.

Penelitian awal menunjukkan bahwa vaksin tersebut efektif melawan B.1.617.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS tidak menganggap B.1.617 sebagai varian dari 'kekhawatiran', seperti varian Inggris, Afrika Selatan atau Brasil, atau bahkan 'varian minat' yang sedikit kurang mengkhawatirkan.

Badan tersebut tidak memublikasikan pelacakan varian B.1.617, kemungkinan karena memiliki kehadiran nominal di A.S.

Varian COVID-19 India telah terdeteksi di AS dengan laporan kasus di California dan Tennessee.

Menurut Outbreak.info, yang mengumpulkan informasi yang dikirimkan ke database GISAID internasional dari urutan genom virus corona menunjukkan bahwa varian B.1.617 mewakili kurang dari 0,5 persen kasus AS.

Situs tersebut melaporkan tiga kasus yang diidentifikasi di Kansas, empat di Washington, dua di Pennsylvania, tujuh di New York, empat di California dan satu di Massachusetts.

Afrika Selatan Masuk Negara yang Dilarang

Pada bulan Januari 2021, Presiden Joe Biden menambahkan Afrika Selatan ke daftar negara yang dilarang oleh AS untuk bepergian setelah varian COVID-19 mulai menyebar dengan cepat di sana dan terdeteksi di berbagai negara bagian.

AS, hingga saat ini, belum melarang penerbangan dari negara-negara di tengah pandemi Covid-19 tetapi telah membatasi perjalanan untuk non-warga negara dari tempat virus, atau variannya, menyebar.

Larangan tersebut melarang orang asing yang telah berada di negara terlarang dalam 14 hari sebelum datang ke AS.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved