Berita Pidie
Terkait Polusi Debu, Kadis Perkim Pidie Ingatkan: Proyek Kotaku di Sigli Jangan Ganggu Warga
Apalagi, sekarang ini aktivitas warga hilir-mudik ke pasar atau tujuan ke Kota Sigli meningkat sangat terganggu jika ada debu di lokasi proyek kotaku
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Apalagi, sekarang ini aktivitas warga hilir-mudik ke pasar atau tujuan ke Kota Sigli meningkat sangat terganggu jika ada debu di lokasi proyek kotaku.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman atau Kadis Perkim Pidie,Thantawi ST mengingkatkan pelaksana proyek Kotaku tidak mengganggu yang mengakibatkan terjadi polusi debu di kota ini.
Apalagi, sekarang ini aktivitas warga hilir-mudik ke pasar atau tujuan ke Kota Sigli meningkat sangat terganggu jika ada debu di lokasi proyek kotaku.
Lokasi Proyek Kotaku persisnya di bataran sungai antara Pante Tengoh, Kramat Luar.
Polusi debu sering dikeluhkan adalah di Simpang Tiga antara Jembatan Pante Tengah dan arah Jalan Merdeka Kota Sigli.
"Kami sudah menegur pelaksana proyek supaya pekerjaan itu tidak mengganggu warga," ujar Thantawi yang baru beberapa hari dilantik jadi Kadis Perkim Pidie.
Baca juga: Janda Muda dan Pemuda Digerebek Warga Malam Ramadhan, Sempat Memanas Hingga Diamankan Polisi
Baca juga: Kemendikbud Gelar Pendidikan Guru Penggerak di Pidie, Ini Jumlah dan Tujuannya
Baca juga: Pamit Salat Tarawih, Gadis Ini Minum Minuman yang Diberi Teman, Kaget Saat Bangun tanpa Busana
Diketahui, Proyek kotaku tebarkan debu di pusat perbelanjaan Kota Sigli, Pidie sangat menggangu warga.
Proyek kotaku dengan anggaran sekitar Rp 15,9 miliar lebih yang bersumber dari APB ini untuk memperindah kawasan Krueng Baro di Gampong Blok Sawah dan Kramat Dalam, Kecamatan Kota Sigli.
Debu dari pekerjaan proyek kotaku sangat mengganggu pengguna jalan, pedagang dan nyak-nyak berjualan di kaki lima.
Saat kendaraan melintas nyak-nyak harus menghirup debu proyek.
Jika debu proyek itu tidak ditangani secepatnya, maka di pusat perbelanjaan Sigli saban hari harus menghirup debu.
Di mana debu yang dihirup berulangkali bisa menimbulkan penyakit ispa.
Soal Tugu Simpang MTQ
Di sisi lain, Kadis Perkim Pidie juga menginformasikan perihal pembangunan tugu di Simpang MTQ atau dulu disebut Simpang Kocin Kota Sigli belum ada realisasi.
Hal ini masih menunggu realisasi dari pihak ketiga selaku pendonor.
"Mekanisme belum jelas, apakah akan dikerjakan pihak pemberi hibah atau kita yang kerjakan, nah ini masih tahap koordinasi dan komunikasi," katanya.
Namun begitu design tugu tetap sama yakni berbentuk buah melinjo berwarna kuning keemasan.
Bahkan untuk bahan-bahan ini kemungkinan akan didatangkan dari luar. (*)