Sandi Sebut Potensi Besar Wisatawan Muslim Berasal dari Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan siap mendukung pengembangan wisata halal di Aceh
"Pada 2019, kita berhasil tingkatkan kunjungan wisata hingga 500 ribu lebih wisatawan. Naik signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Per tahunnya ada kenaikan hingga 200 ribu wisatawan," ungkap Wali Kota yang mulai menjabat 7 Juni 2017 ini.
Namun, saat pandemi kunjungan wisata ke 'Kota Gemilang' menurun drastis. Persentase penurunan hingga 65%. Pandemi Covid-19 sangat berdampak signifikan bagi para pelaku pariwisata di Banda Aceh dan tempat-tempat kuliner. “Namun di awal 2021, Banda Aceh telah menerima wisatawan lokal maupun domestik nusantara. Perkembangan di Awal 2021, Pariwisata Banda Aceh sudah bangkit kembali, terutama untuk wisatawan domestik nusantara dan lokal atau warga Aceh sendiri," sebut Aminullah.
Disisi lain, Pemko Banda Aceh saat ini juga sedang menata kawasan Pantai Ulee Lheue untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas ibadah yang direncanakan akan dibangun miniatur dari Masjid Baiturrahman. Kemudian di Ulee Lheue juga sudah dilengkapi dengan Ulee Lheue Park yang menyediakan aneka kuliner khas Aceh plus taman bermain bagi anak.
Kemudian di kawasan Gampong Pande, Pemko juga akan mengembangkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata sejarah, dimana di kawasan tersebut terbentuknya peradaban Islam di Aceh pada abad ke-13. Ia pun mengusulkan kepada Menteri Sandiaga Uno untuk mendukung proses revitalisasi kedua kawasan tersebut, yakni kawasan Ulee Lheue dan Gampong Pande.
Peletakan batu pertama
Sebelum menyampaikan sambutan di Balai Kota, Sandi bersama rombongan melihat Pantai Lampuuk dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan mushala berukuran 8x10 meter di pantai tersebut, Minggu (2/5/2021) pagi. Dalam kegiatan itu, Sandi turut didampingi Kadisbudpar Aceh Jamaluddin MSi dan Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi, serta sejumlah pejabat Kemenparkraf dan Pemkab Aceh Besar.
Menparekraf dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa mushala ini dibangun untuk memudahkan para wisatawan melaksanakan beribadah disaat berwisata. “Di samping sambil bertabaruj dengan alam, terlebih lagi pembangunan mushala ini juga sebagai wujud pengembangan wisata halal yang berbasis extension of service yang saat ini sedang digerakkan oleh Kemenparekraf RI,” ujar Sandi.
Dalam kunjungan itu, Sandi menyanjung keindahan Pantai Lampuuk yang sangat bersih serta pasirnya yang putih. Menurutnya, ini merupakan satu kesatuan dengan historism yaitu pariwisata berbasis sejarah. Dia meminta masyarakat sekitar untuk terus menjaga dan merawat pantai ini.
“Kita akui kondisi pandemi Covid-19 ini membuat sejumlah usaha wisata terpuruk. Namun insya Allah setelah wabah ini berlalu, saya yakin ekonomi pariwisata bangkit kembali. Apalagi pantai di Aceh cantik dan indah, khususnya Lampuuk,” ucap Sandi.(*)