Viral Medsos
Tak Mudik karena Pandemi, Pria Ini Menangis Setelah Terima Bingkisan Kue & Baju Lebaran dari Kampung
Seorang pria berusia 24 tahun itu menangis sedih usai membuka kotak pemberian dari orang tuanya di kampung.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, semua orang merasa sangat suka cita, pasalnya sudah tak sabar ingin berkumpul bersama keluarga di kampung.
Tapi, kini hanya kesedihan yang dirasakan segelintir masyarakat karena adanya larangan mudik yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Mengingat kasus Covid-19 di berbagai negara mengalami peningkatan, maka dari itu sepertinya tidak ada harapan untuk melintasi berbagai perbatasan untuk bisa pulang ke kampung halaman.
Tak hanya di Indonesia, larangan mudik ini juga diberlakukan di negeri Jiran, Malaysia.
Perasaan sedih turut dirasakan bagi anak yang merantau. Pasalnya, ia harus menahan kerinduan dan tidak bertemu selama berbulan-belun.
Menagis dapat kiriman dari kampung
Keadaan ini juga turut dirasakan oleh seorang pemuda asal Malaysia, bernama Kassim Selamat yang tak bisa menahan air matanya saat menerima bingkisan dari kampung halamannya sehubungan dengan Idul Fitri akan segera tiba.
Baca juga: VIRAL Sejoli Berzina di Kuburan China, Cewek Tak Sempat Pakai Celana, Tutup Muka saat Direkam Warga
Lewat video singkat yang dibagikan di aplikasi TikTok pada Sabtu (1/5/2021), seorang pria berusia 24 tahun itu menangis sedih usai membuka kotak pemberian dari orang tuanya di kampung.
"Dapaat Kiriman Dari Kampung “rasa sebak gila pagi2 Buka Kotak Adaa...," tulis Kassim sembari menyematkan emoji menangis.
Kotak bingkisan tersebut rupanya berisi ciri khas saat hari raya seperti berbagai jenis kue lebaran hingga baju raya lengkap dnegan kain songket yang di pakai di pagi hari.
Meski video tersebut hanya berdurasi 25 detik dengan alunan musik lagu Air Mata Syawal yang dibawakan oleh Siti Nurhaliza, hal ini cukup mengundang perasaan syahdu dan kesedihan bagi para netizen yang sama-sama tidak bisa merayakan bersama keluarga di kampung halaman.
Hingga kini, video yang diunggah Kassim Selamat telah ditonton lebih dari 396 ribu pasang mata, disukai 42 ribu kali dan telah dikomentari lebih dari 3 ribu komentar warganet.
Mayoritas warganet turut mengomentari postingan tersebut lantaran merasakan hal yang sama yakni tidak bisa pulang kampung saat hari raya.
Baca juga: VIRAL Kakek 73 Tahun Nikahi Janda Muda, Beda Usia 48 Tahun, Mahar Rp 8 Juta dan Cincin Emas 1 Gram
"Adik daus semoga kuat dan tabah. Kak su baru lihat video ini... Sama-sama menangis.. Lama kita semua tak jumpa di kampung," komentar akun TikTok I'msyafiah.
"Sabar ya, aku ngerasin juga apa yang kau rasakan bro," komentar akun Tuan M.
"Kenapa aku menangis juga," komentar Shiny dengan meneymatkan emoji menangis.
"Tetap kuat brader, ini hanya karena isu pandemi, tabah," koemntar akun TikTok Mayan.
Di Indonesia, pemerintah sudah sejauh hari telah melarang mudik lebaran 2021.
Alasan kebijakan pemerintah yang melarang mudik lebaran 2021 ini juga turut dijelaskan oleh Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, semua pihak harus tetap mencegah penyebaran Covid-19 untuk tidak lebih meluas lagi.
"Untuk itu, sejak jauh-jauh hari pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik pada Lebaran kali ini," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4/2021) dikutip dari Kompas.com.
"Dan keputusan ini diambil melalui berbagai macam pertimbangan. Karena, pengalaman tahun lalu terjadi tren kenaikan kasus setelah empat kali libur panjang," lanjutnya.
Baca juga: Viral di Medsos, Bocah 12 Tahun Beli Kain dari Uang Celengan, Lalu Sumbang ke Korban Kebakaran
Yang pertama, kata Jokowi, saat libur Idul Fitri 2020 terjadi kenaikan kasus harian hingga 93 persen.
Di saat yang sama, terjadi tingkat kematian mingguan hingga 66 persen. Kenaikan kasus Covid-19 yang kedua terjadi saat libur panjang pada 20-23 Agustus 2020.
Dimana mengakibatkan terjadi kenaikan hingga 119 persen dan tingkat kematian mingguan meningkat hingga 57 persen.
"Yang ketiga terjadi saat libur panjang pada 28 Oktober hingga 1 November 2020. Yang menyebabkan terjadinya kenaikan kasus covid hingga 95 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan mencapai 75 persen," ungkap Jokowi.
"Dan terakhir yang keempat terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun 25 Desember 2020 sampai dengan 3 Januari 2021 mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78 persen dan kenaikan tingkat kematian mingguan hingga 46 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, kepala negara menjelaskan, pertimbangan lainnya adalah harus menjaga tren menurunnya kasus aktif di Indonesia dalam dua bulan terakhir.
Sebab saat ini, kondisi kasus aktif Covid-19 menurun dari 176.672 kasus pada 5 Februari 2021 menjadi menjadi 108.032 kasus pada 15 April 2021.
Kemudian, Jokowi menyebut penambahan kasus harian juga sudah relatif menurun.
"Kita pernah mengalami 14.000 hingga 15.000 kasus per hari pada Januari 2021. Tapi kini berada di kisaran 4.000 sampai 6.000 kasus per hari," tutur Jokowi.
"Tren kesembuhan pun terus mengalami peningkatan. Bila pada 1 Maret 2021 sebanyak 1.151.915 orang yang sembuh atau 85,88 persen dari total kasus, maka di 15 April 2021 meningkat menjadi 1.4.38.254 pasien sembuh atau telah mencapai 90,5 persen sembuh dari total kasus," katanya.
Sehingga, Jokowi menekankan agar masyarakat harus betul-betul menjaga bersama momentum yang sangat baik saat ini.
"Bapak, Ibu yang saya hormati, saya mengerti kita semuanya pasti rindu sanak saudara di saat-saat seperti ini. Apalagi di lebaran nanti. Tapi mari kita utamakan keselamatan bersama dengan tidak mudik ke kampung halaman," tambah Jokowi. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Baca juga berita lainnya
Baca juga: Ini Wanita Pengirim Sate Beracun Sianida, Tujuan ke Anggota Polisi, Tapi yang Tewas Anak Sopir Ojol
Baca juga: Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Bocah Diamankan, Ternyata Salah Sasaran, Ini Motif Pelaku
Baca juga: VIRAL Sejoli Berzina di Kuburan China, Cewek Tak Sempat Pakai Celana, Tutup Muka saat Direkam Warga