Berita Pidie
Jalan Tiba Raya, Mutiara Timur Rusak Parah, Dewan: Harus Diatasi! Ini Kata Pejabat PUPR Pidie
Dia mengaku ada banyak titik kerusakan jalan yang sangat diperlukan perhatian pemerintah setempat.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Dia mengaku ada banyak titik kerusakan jalan yang sangat diperlukan perhatian pemerintah setempat.
Laporan Nur Nihayati | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ruas jalan kabupaten antar Gampong Tiba Raya ke Reubat hingga tembus ke Simbe, Mutiara Timur, Pidie rusak parah.
Selanjutnya masih di kecamatan sama kerusakan jalan juga parah dari Usi ke Gumpueng lalu Reubat ke Barieh.
"Belum teraspal sejak Indonesia Merdeka," ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Aceh DPRK Pidie, Ibrahim Cia kepada Serambinews.com, Selasa (4/5/2021).
Dia mengaku ada banyak titik kerusakan jalan yang sangat diperlukan perhatian pemerintah setempat.
Apalagi, sekarang Hari Raya Idul Fitri sudah dekat, dapat dipastikan jalan itu sangat padat lalu-lintas.
"Kita harapkan lubang jalan yang terdapat di sepanjang jalur itu bisa diatasi sementara dengan cara darurat bisa menutup lubang jalan," kata Ibrahim Cia yang juga Anggota Komisi V DPRK Pidie.

Baca juga: Kembangkan Ekonomi Dayah, Global Wakaf ACT Aceh Salurkan Domba ke Dayah Al-Mahfudhah
Baca juga: Ketua Kadin Aceh Selatan Minta Pedagang tak Naikkan Harga Jelang Lebaran
Baca juga: Ketua Kadin Aceh Selatan Minta Pedagang tak Naikkan Harga Jelang Lebaran
Sementara DED atau Detail Enginering Detailnya sudah ada untuk Gampong Barieh tahun 2020.
Panjang ruas jalan itu Sekira 2 Km.
"Ini perlu segera ditangani secara maksimal mengingat kondisi jalan ini sudah rusak parah dan belum pernah di aspal.
Apalagi saat lebaran dipastikan intensitas pengedara sangat padat, jika lubang lubang yang rusak tidak ditutup sementara, dikhawatirkan korban kecelakaan tinggi," tutur Ibrahim.
Dijelaskan, dalam kondisi covid- anggaran memang terbatas, nqmun sangat diharap jalan jalan berlubang sementara ditutup agar tidak menimbulkan korban bagi warga pengguna jalan.
Begitupun, Ibrahim menyarankan kepada Pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan, baik insfratruktur di semua sisi dengan wilayah lain.
"Jangan ada istilah anak tiri anak kandung. Musrenbang pernah diajukan kemungkinan kekurangan dana. Jangan dianaktirikan.