Berita Lhokseumawe

Tuntut Pengangkatan Guru Honor, SMUR Geruduk Kantor Dinas Pendidikan Lhokseumawe

Puluhan mahasiswa SMUR Aceh itu mulai menggeruduk Kantor Disdik Kota Lhokseumawe sekira pukul 15.30 WIB, Senin (3/5/2021).

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) Aceh berdelegasi ke Kantor Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe guna menuntut pengangkatan guru honorer yang sudah lama berbakti, Senin (3/5/2021). 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Mengisi momentum Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2021, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat atau SMUR Aceh berdelegasi ke Kantor Dinas Pendidikan alias Disdik Kota Lhokseumawe guna menuntut pengangkatan guru honorer yang sudah lama berbakti. 

Puluhan mahasiswa SMUR Aceh itu mulai menggeruduk Kantor Disdik Kota Lhokseumawe sekira pukul 15.30 WIB, Senin (3/5/2021), dan langsung memenuhi halaman depan Kantor Dinas Pendidikan setempat. 

Seiring dengan itu, personel Polres Lhokseumawe juga telah tiba di lokasi guna mengamankan situasi dan kondisi demo agar berjalan lancar tanpa menimbulkan kerusuhan. 

Meski dilingkari pagar betis polisi, namun para mahasiswa tetap bersuara lantang menyampaikan yel-yel dan orasinya tentang dunia pendidikan Kota Lhokseumawe

Kedatangan para mahasiswa itu justru disambut hangat oleh Kadis Pendidikan Kota Lhokseumawe Ibrahim dan Sekretarisnya Ikhwan yang mendengar dengan seksama orasi yang disampaikan mahasiswa.

Baca juga: Tampil Mesra di Proyek Lagu Terbaru dan Dijodoh dengan BCL, Begini Respon Ariel NOAH

Baca juga: Sepekan, Bertambah 41 Warga Lhokseumawe Terpapar Covid-19, Ini Harapan Dewan

Baca juga: Fakta Baru Kasus Sate Maut, Ide Kirim Sate Beracun Ternyata Muncul dari Saran Teman

Ketua SMUR Aceh dan Koordinator Aksi, Nanda Risky mengatakan, pihaknya mengajukan tiga tuntutan yang dirasa penting untuk mewarnai moment Hari Pendidikan Nasional.

Antara lain, Dinas Pendidikan Kota Lhokseumawe harus mempublikasikan Rencana Strategis (Renstra) terkait Pendidikan di Kota Lhokseumawe.

Berikutnya, mahasiswa menuntut Kepala Dinas Pendidikan dan Wali Kota Lhokseumawe agar merekomendasikan guru honorer yang sudah lama mengabdi supaya segera diangkat menjadi PNS. 

Terakhir, terkait hal itu mahasiswa juga memberikan estimasi waktu selama satu minggu kerja.

Dijelaskannya, momentum Hari Pendidikan Nasional selalu dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Anggota DPRA Keluhkan Pelayanan Bank Syariah di Aceh, ATM Sering Kosong Uang dan Gagal Transfer

Baca juga: Hari Raya Ganti HP, Berikut Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Mei 2021

Baca juga: Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Menangkan Dekopin Pimpinan Sri Untari

Namun dengan melihat situasi dan kondisi pendidikan di Aceh, malah masih sangat jauh dengan kata layak.

Sehingga pendidikan masihlah menjadi barang langka di kalangan masyarakat miskin dan pendidikan menjadi mahal dan tak terjangkau bagi kalangan bawah. 

Hal itu terjadi karena konsekuensi atas penerapan neoliberalisme, di mana IMF (International Monetary Fund) dan World Bank telah meluncurkan paket kebijakan menyokong pendidikan di negara-negara berkembang.

Indonesia sendiri termasuk yang mengalami penyesuaian tersebut.

Indonesia sebagai anggota World Trade Organization (WTO) terpaksa menandatangani General Agreement on Trade Service (GATS) yang mengatur liberalisasi perdagangan di 12 sektor jasa dan salah satunya ialah sektor pendidikan. 

Baca juga: Airlangga: Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan Dapat Tingkatkan Kualitas Hidup

Baca juga: Kronologi Lengkap Penangkapan Pengirim Sate Maut yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Jaket Jadi Petunjuk

Baca juga: Aceh Singkil Kembali Raih Opini WTP

Pada kesempatan itu, Kadis Pendidikan Kota Lhokseumawe, Ibrahim mengatakan, pihaknya merespon dengan baik kegiatan mahasiswa SMUR Aceh yang bersifat positif dan membangun dunia pendidikan. 

Namun terkait pengangkatan guru honorer menjadi PNS tentu bukanlah kewenangannya di Dinas Pendidikan, karena semua itu harus melalui regulasi dan sistem yang berlaku.

Meski begitu, pihak Disdik Lhokseumawe bersedia menandatangani kesepakatan tuntutan yang diajukan mahasiswa SMUR Aceh.

Ibrahim juga meminta semua pihak, terutama mahasiswa dapat memberìkan saran, masukan yang bersifat membangun dunia pendidikan Kota Lhokseumawe.

Baca juga: Ikatan Cinta Selasa 4 Mei 2021: Al Siuman, Rafael Lihat Elsa Temui Ricky, Rosa Tahu Siapa Ibu Reyna?

Baca juga: Penyebab NA Nekat Kirim Sate Maut untuk Tomy, Bermula dari Kisah Cinta Segitiga

Baca juga: Berikut Tata Cara Shalat Idul Fitri 2021, Baik di Rumah Maupun Bersama dalam Masjid

Kegiatan tersebut pun berakhir dengan damai dan pejabat Disdik setempat pun mencair bersama mahasiswa yang membubarkan aksinya dengan tertib dan aman.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved