Tangan Bocah Ini Hancur Akibat Ledakan Mercon, Petasan yang Dipegang Meledak, Kondisinya Mengenaskan
Gara-gara petasan yang ia pegang meledak, bocah berinisial MSR (12 Tahun) asal Tembelang, Kabupaten Jombang mengalami luka-luka serius.
Rencananya, mercon itu nantinya akan dipasang di balon udara di saat Idul Fitri 2021 tiba.
Suara ledakan terdengar hingga 3 km
Sementara itu, warga sekitar, Erna Aminin (31) mengaku mendengar ledakan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.
"Terdengar pada malam hari saat mau tidur, ternyata pagi hari saya dapat kabar kalau ada ledakan itu," terang Erna.
Erna memperkirakan jarak rumahnya dengan ledakan sekira 3 km.
Diaduk Pakai Mesin
Menurut saksi mata, Toro (24) kedua korban sedang meracik petasan yang rencananya akan dipasang di balon udara dan diterbangkan saat Idul Fitri 1442 H nanti.
Adik kakak itu memang pernah meracik sendiri petasan, namun tidak sebesar tahun ini.
"Saking banyaknya, kalau biasanya pakai tangan, ini mengaduknya pakai mesin," kata Toro, Rabu (28/4/2021).
Toro menduga, karena hal tersebut, petasan yang diracik tetangganya itu meledak di dalam rumah.
Saat ledakan terjadi, Toro spontan lari keluar rumah dan melihat ada api yang membumbung tinggi.
Ia langsung lari ke rumah tersebut dan mendapati korban sudah tergeletak.
"Kondisi rumahnya hancur, dua rumah sampingannya juga terdampak, kacanya sampai pecah," jelas Toro.
Kapolsek Sukorejo AKP Beny Hartono memastikan ledakan yang terjadi buja berasal dari LPG yang dimodifikasi menjadi petasan.
Itu untuk meluruskan banyaknya kabar yang viral di media sosial bahwa ledakan berasal dari tabung LPG yang dimodifikasi.
"Untuk sementara kami tidak menemukan tabung LPG di TKP," jelas Beny.
Bubuk Mesiu Diamankan
Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis mendatangi rumah yang menjadi tempat meledaknya petasan hingga merenggut nyawa kakak beradik.
Begitu tiba di rumah yang berada di dusun Ngasinan, Desa/Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, Azis langsung memimpin olah TKP.
Hasilnya, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari bubuk mesiu, bahan-bahan kimia cair, hingga selongsong petasan dari kertas yang masih kosong.
Polres Ponorogo juga menyita puluhan meter gulungan plastik yang diduga akan dijadikan balon udara serta daun kelapa kering yang akan digunakan untuk menerbangkan balon dengan cara membakarnya.
"Dengan barang bukti yang ada diperkirakan (petasan) ini akan dipasang di balon udara," kata Azis, Rabu (28/4/2021).
AKBP Azis juga menerangkan, Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya akan datang langsung ke Ponorogo untuk melakukan otopsi dua korban yaitu Sunardi (23) dan Samuri (21) di RSUD Dr Harjono Ponorogo.
"Ledakannya cukup besar juga karena terdengar sampai 7 Km," lanjutnya.
Kapolres menjelaskan, ledakan tersebut terjadi karena gesekan antara alat yang digunakan untuk mengaduk dengan mesiu.
"Mungkin karena gesekan itu menjadi panas atau timbul percikan api sehingga bisa meledak," terang Azis.
Bagian tubuh hancur, ditemukan 100 meter dari lokasi.
Tubuh Sunardi (23) korban ledakan petasan di Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo tak lagi utuh.
Menurut Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis, bagian yang terpisah dari tubuh utama dan hancur adalah bagian kaki korban.
"Jadi hancur, putus kakinya, mulai dari paha (ke bawah)," kata Azis, Rabu (28/4/2021).
Azis menduga, saat meracik petasan tersebut Sunardi mengapitnya dengan kaki.
"Saat diapit itu meledak akibat gesekan mesin dengan tempat mengaduk atau panas yang dihasilkan mesin," lanjutnya.
Potongan tubuh Sunardi pun hancur dan terlempar ke segala arah.
Saat olah TKP, polisi sudah menemukan sebagian tubuh tersebut dan sudah dijadikan satu dengan tubuh utamanya.
"Ada yang ditemukan di belakang rumah ada juga yang ditemukan masyarakat. Jarak ditemukannya dari rumah korban perkiraan sekitar 100 meter," jelas kapolres.
Walaupun beberapa bagian sudah ditemukan, menurut Azis, akan sulit melengkapkan bagian tubuh korban yang hilang.
"Mungkin tidak bisa selengkap sedia kala karena kakinya hancur. Kami juga minta masyarakat sekitar kalau menemukan kita jadikan satu," terang Azis.
Untuk korban kedua, yaitu Samuri, bagian tubuhnya masih lengkap.
"Kami mengimbau dengan kejadian ini masyarakat bisa jera dan tidak membuat balon udara karena efeknya bisa gini juga," terangnya.
Hingga kini, Polres Ponorogo telah mengumpulkan keterangan dari 4 orang untuk menggali keterangan lebih dalam.
Baca berita Ledakan Mercon Ponorogo yang menewaskan pembuatnya
Mantan TKI Korea
Kematian Sunardi (23) dan Samuri (21) korban ledakan petasan di Desa/Kecamatan Sukorejo membawa duka yang mendalam.
Menurut Kapolsek Sukorejo, AKP Beny Hartono, kedua orang tua korban sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya dua korban kakak beradik tersebut.
"Orang tua (ibu) belum bisa menerima, kalau bapaknya tadi (saat olah TKP) masih tidur. Selain lemas memang semalam habis meledak itu ikut begadang juga," kata Beny, Rabu (28/4/2021).
Kedua korban sendiri dikenal sebagai sosok yang baik dan supel dengan tetangga.
"Korban ya baik saja, dengan pemuda sekitar juga baik. Tidak ada catatan (kriminal)," lanjutnya.
Sunardi sendiri merupakan mantan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang setahun lalu sudah pulang dari Korea.
"Kalau adiknya di rumah saja, bukan TKI," terang Beny.
Kedua korban diketahui juga belum berumah tangga alias masih bujang.
Atas kejadian ini, Beny meminta masyarakat agar tidak ikut-ikutan membuat balon udara dan petasan.
"Imbauan kita tidak ada hentinya setiap saat sejak awal puasa, patroli juga sudah sering," kata Beny.
Masyarakat Kecamatan Sukorejo, lanjut Beny memang punya tradisi membuat balon udara dan petasan jelang Idul Fitri 2021.
Begitu pun juga di lingkungan korban yang remajanya memang berencana membuat hal serupa.
"Rencana bikin iuran memang sudah ada, tapi yang meracik (petasan) dua orang itu saja," jelas Beny.
Sedangkan pemuda yang lain mempunyai tugas masing-masing, seperti membuat balon udara.
"Balon udara yang kita sita juga dari rumah lain, sudah digunting-gunting tinggal dilakban," terangnya.
"Ke depan kita meminta kerja sama masyarakat kalau ada yang membuat petasan diingatkan atau bisa melaporkan langsung ke Polsek," jelasnya. (Sofyan Arif Candra Sakti)
Baca juga: Gaji Habis buat Jajan Pacar, Seorang Pria Nekat Gantung Diri, Korban Sudah Berniat Nikahi Kekasihnya
Baca juga: Mantan Jubir KPK Febri Diansyah: Ada Kasus Besar yang Ingin Disingkirkan Lewat Pelemahan Penyidik
Baca juga: Suami Bunuh Istri di Muara Enim, Kepala Korban Ditombak 2 Kali, Pelaku Kesal Pulang Kerja Diomeli
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kronologi Tangan Bocah di Jombang Hancur Akibat Ledakan Mercon, Kondisinya Mengenaskan Diisolasi