Viral Medsos
Kisah Kakek 53 Tahun Mencangkul Selama 2 Tahun Bangun Rumah Bawah Tanah, Berawal dari Melamun
Rumah tersebut berada di kedalaman 2 meter dan memiliki beberapa tangga serta lorong berukuran 1, 5 meter sebagai penghubung antar ruangan.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Zaenal
lihat foto
Di negeri jiran, ia kerja serabutan dari kelapa sawit sampai menjadi tukang batu.
"Saya belajar saat ikut sama teman kerja bangunan di Malaysia. Hampir setahun saya kerja bangunan," ungkapnya.
Butuh biaya agar rampung
Sayangnya, meski sudah dua tahun bercangkul, Kakek Cireng masih belum bisa merangpungkan rumah bawah tanah yang didesainnya itu.
Kendalanya ialah karena masalah biaya.
Dikutip dari Kompas.com, Kakek Cireng mengaku bangunannya itu baru selesai 65 persen.
Agar rampung, ia membutuhkan dana sekitar Rp 50 juta.
"Masih 65 persen dan saya tidak punya dana sekitar Rp 50 juta agar bisa rampung sebab masih butuh semen agar rumah kuat dan atap seng karena kalau hujan kebanjiran" kata Kakek Cireng seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Jadi kunjungan warga
Meski belum sepenuhnya selesai, rumah bawah tanah Kakek Cireng kini ramai dikunjungi warga.
Salah seorang warga mengaku takjub akan keahlian kakek Cireng yang mampu membangun rumah bawah tanah dengan peralatan seadanya.
Dia bahkan sempat mengira bangunan rumah bawah tanah Kakek Cireng seperti rumah Hobbits.
"Desainnya sangat indah dan awalnya saya kira rumah Hobbits," kata Bahtiar, salah seorang warga Watampone, Kabupaten Bone.
Sementara itu, camat Cenrana, Amin Kadir, awalnya tak mengetahui aktivitas Kakek Cireng dengan rumah bawah tanahnya .
Dia baru mengetahui aktivitas warganya itu setelah viral di media sosial.
"Dia selama ini hidup sebatang kara dan membangun rumah bawah tanah sebagai pengisi waktu luang atas kesehariannya sebagai petani,"
"Ide untuk membuat rumah bahwa tanah tersebut hanya untuk mengisi waktu karena dia tinggal sendiri" kata Amin Kadir lewat pesan singkat. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
