Luar Negeri
Wilayah Bangsamoro Kini Jauh Lebih Kondusif, Aksi Kelompok Abu Sayyaf Telah Menurun Drastis
Dalam rentang waktu itu pula, ancaman teroris di provinsi pulau Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi telah menurun secara signifikan
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, COTABATO - Kepala Komando Mindanao Barat (Westmincom) Letnan Jenderal Corleto Vinluan, Jr. mengatakan kondisi di wilayah Mindanao sangat kondusif dalam dua tahun terakhir.
Dalam rentang waktu itu pula, ancaman teroris di provinsi pulau Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi telah menurun secara signifikan.
Hal itu dikatakan Vinluan saat melakukan kunjungan kehormatan ke Kepala Menteri Bangsamoro Ahod Ebrahim pada Senin 3 Mei, di Pusat Pemerintahan Bangsamoro, Cotabato, demikian dikutip Serambinews.com dari website Kantor Informasi Bangsamoro.
Diberitakan, Letnan Jenderal Corleto Vinluan, Jr melakukan kunjungan secara khusus kepada Kepala Menteri Bangsamoro Ahod Ebrahim, dalam sebuah pertemuan yang juga dihadiri oleh jajaran menteri Bangsamoro Autonomous Region Muslim Mindanao (BARMM).
Dalam pertemuan itu, Vinluan memberikan informasi terbaru kepada menteri utama dan menteri BARMM lainnya mengenai situasi keamanan dan tantangan pembangunan di Provinsi Sulu.
Sulu dianggap sebagai benteng teroris lokal Abu Sayyaf Group (ASG).
Baca juga: TNI Bantu Selamatkan dan Pulangkan 4 WNI Korban Penculikan Abu Sayyaf
Baca juga: Tentara Filipina Selamatkan Tiga Warga Sulawesi yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf
Abu Sayyaf Mulai Melemah
Presentasi dari Satuan Tugas Gabungan (JTF) militer Sulu menunjukkan kekuatan kelompok Abu Sayyaf telah menurun secara siginifikan dalam dua tahun terakhir.
Data menunjukkan, dalam rentang waktu 1 Juli 2020 hingga 2 Mei 2021, militer Sulu mencatat 38 kali pertemuan dan pertempuran dengan kelompok Abu Sayyaf (ASG).
Dalam rentang waktu itu, militer Sulu telah menetralkan 260 anggota Abu Sayyaf, dengan perincian; 34 di antaranya tewas, 42 ditangkap, dan 184 menyerah.
Lebih lanjut, pada kuartal pertama 2021, militer Sulu mengatakan kelompok Abu Sayyaf kini hanya memiliki 132 anggota bersenjata.
Jumlah ini menurun sangat tajam, dibandingkan 282 orang pada tahun 2019, dan 145 anggota pada 2020.
Selain itu, kekuatan senjata kelompok Abu Sayyaf juga menurun secara signifikan tahun ini dengan hanya tersisa 147 senjata.
Baca juga: Tentara Filipina Selamatkan Sandera asal Indonesia, Sudah Setahun Ditahan Kelompok Abu Sayyaf
Pada tahun 2019, kelompok Abu Sayyaf memiliki 330 senjata dan pada tahun 2020 sebanyak 155 pucuk senjata.
Tahun ini, tidak ada aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf di wilayah Filipina.
Sementara apda tahun 2019, Abu Sayyaf Group terlibat dalam 22 kekejaman dan 5 aksi teror pada tahun 2020.
Yang terakhir adalah dua ledakan di Brgy. Walled City di Jolo, Sulu pada 24 Agustus tahun lalu.
Menurut JTF Sulu, mereka ditugaskan oleh negara untuk melakukan operasi militer dan mengalahkan kelompok Abu Sayyaf.
Hal ini merupakan bagian dari mendukung proses perdamaian pemerintah dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
JTF Sulu berkontribusi secara signifikan bagi perdamaian, keamanan, dan upaya pembangunan Pemerintah di provinsi Sulu.
“Tindakan militer hanyalah faktor kecil dalam memerangi terorisme, faktor utama di sini adalah bantuan (dari Pemerintah Bangsamoro),” kata Vinluan.
“Kami membutuhkan bantuan Anda untuk mengakhiri konflik di Sulu,” kata Vinluan kepada pejabat BARMM.
Baca juga: Mohamad Khairuddin Bocah 11 Tahun Disandera Abu Sayyaf, Keluarga: Dia Ikut Pamannya Cari Ikan
Masa Transisi Bukan Jalur Mudah
Sementara itu, Kepala Menteri Bangsamoro, Ahod Ebrahim mengatakan, Pemerintah sementara Bangsamoro telah ditempatkan untuk memastikan bahwa rakyat mendapatkan perdamaian yang layak dan pembangunan berkelanjutan, setelah bertahun-tahun didera konflik dan kerusuhan.
“Ketika kami menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah pusat, kami tahu bahwa masa transisi ini bukanlah jalur yang mudah. Kami juga mengakui bahwa masih ada kelompok sempalan dan organisasi ekstremis yang akan memberikan tantangan dalam proses tersebut,” kata Kepala Menteri Bangsamoro.
“Kami beruntung dalam perjalanan ini, kami memiliki mitra terkasih kami dari sektor keamanan untuk membantu kami dalam menjaga ketertiban. Pasukan yang dulu kami hadapi di seberang pagar - sekarang bekerja bersama kami, berdampingan, satu dalam membangun Bangsamoro yang bisa kami banggakan,” ujarnya.
Baca juga: Laa Baa, Nelayan Indonesia yang Diculik Abu Sayyaf di Perairan Sabah Tewas Dibunuh di Sulu Filipina
Turut hadir dalam pertemuan hari Senin adalah Menteri Pemerintah Daerah Naguib Sinarimbo, Menteri Pekerjaan Umum Eduard Guerra, Menteri Pendidikan Mohagher Iqbal
Kemudian Menteri Sosial Raissa Jajurie, dan Menteri Pembaruan Pertanian, Perikanan, dan Agraria Mohammad Yacob.
Sedangkan Komandan Vinluan didampingi oleh Komandan JTF Sulu Brigjen William Gonzales, dan empat komandan brigade bawahan satgas.(*)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Kapan Pendaftaran CPNS dan PPPK Akan Dimulai? Ini Penjelasan BKN
Baca juga: 86 Petugas Setiap Hari Dikerahkan untuk Menyekat Pintu Masuk Aceh
Baca juga: Terungkap Hubungan Pengirim Sate Maut dengan Tomi, Bukan Nikah Siri, Sosok Ini Kini Diburu