Harga Daging
Harga Daging di Banda Aceh dan Aceh Besar Bergerak Naik
Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, ungkap Ridwan, sapi seberat 450-500 Kg kotor itu, harganya cuma berkisar Rp 25-Rp 26 jutaan/ekor.
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Sebelum ada covid, ungkap Ridwan, daya beli masyarakat terhadap daging cukup tinggi. Tapi sejak covid sudah turun separuh dari sebelum covid.
Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi MSi yang dimintai konfirmasinya terkait daya beli ternak potong sapi mengatakan, apa yang disampaikan pedagang daging tentang harga sapi jelang puasa dan lebaran ini sudah mahal, itu benar.
Pada hari pekan Rabu kemarin di Pasar Hewan Sibreh, Aceh Besar, kata Rahmandi, pihaknya mengecek jumlah penjualan sapi di pasara hewan, angkanya di bawah 100 ekor.
Jumlah itu, menurut Rahmandi, jauh lebih rendah dibandingkan data pengecekan dua tahun lalu, pada hari pekan Rabu, jumlah sapi yang terjual di atas 200 ekor.
Jumlah sapi yang di bawa ke Pasar Hewan Sibreh, ungkap Rahmandi, cukup banyak, di atas 700 ekor, tapi transaksi penjualan dan pembeliannya di bawah angka 100 ekor, sampai sore pukul 16.00 WIB.
Kecuali itu, menurut para pembeli sapi, harga sapinya sudah naik cukup tinggi. Sapi berat kotor 450-500 Kg, dijual dengan harga di atas Rp 30 jutaan/ekor.
Kalau satu ekor sapi seberat itu, dijual seharga Rp 30 jutaan, harga jual daging sapinya pasti naik, di atas harga hariannya Rp 130.000/Kg.
Rahmandi menghimbau kepada para pedagang sapi di Banda Aceh dan Aceh Besar, sebelum memotong sapi yang dibelinya untuk daging meugang lebaran, diminta memeriksakan lebih dulu kesehatan sapi ke dokter hewan atau mantri kehewanan di kecamatan/gampong.
Rahmandi juga menghimbau, potong sapinya dilakukan di Rumah Potong Hewan yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Hal ini dimaksudkan, kalau di potong di rumah Potong Hewan, kebersihan daging sapinya lebih terjamin, karena pihak rumah potong, akan mengecek lebih dulu kesehatan sapinya, sebelum di potong.(*)