Internasional

Militer Chad Klaim Berhasil Menumpas Pemberontak Penembak PresidenIdriss Déby

Militer Chad mengklaim telah meraih kemenangan melawan pemberontak utara setelah pertempuran berminggu-minggu.

Editor: M Nur Pakar
AP
Militer menggelar parade seusai mengklaim telah berhasil menumpas pemberontak di Ibu Koa NDJamena, Chad, Minggu (9/5/2021). 

SERAMBINEWS.COM, NDJAMENA - Militer Chad mengklaim telah meraih kemenangan melawan pemberontak utara setelah pertempuran berminggu-minggu.

Konflik melawan pemberontak yang berbasis di Libya membuat negara itu ke dalam krisis.

Seusai Presiden Idriss Déby meninggal tertembak setelah terluka di garis depan bulan lalu.

Pengambilalihan militer di bawah kepemimpinan putra Mr Déby telah dikutuk oleh kelompok oposisi dan masyarakat sipil, yang menyebabkan protes.

Kelompok pemberontak itu mengatakan tidak menyadari berakhirnya pertempuran itu.

Namun parade kemenangan berlangsung di jalan-jalan ibu kota, N'Djamena, pada Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Putra Mahkota Arab Saudi Telepon Ketua Dewan Militer Transisi Chad

Bertujuan untuk meningkatkan popularitas militer Chad pada saat ketidakpastian besar di negara itu.

Beberapa warga bersorak pada Minggu (9/5/2021) ketika tentara kembali dari garis depan dalam parade tank dan kendaraan lapis baja.

Di pangkalan militer, wartawan diperlihatkan puluhan orang yang ditangkap merupakan pemberontak.

Chad terkenal memiliki salah satu tentara paling terlatih dan paling lengkap di Afrika Barat.

Menjadi salah satu negara "G5" yang didukung Barat yang memerangi militan Islam di wilayah Sahel.

Pemberontak Fact yang ditangkap terlihat diborgol di belakang truk pick-up.

Saat ditampilkan bersama dengan senjata dan kendaraan yang disita di markas besar Tentara Chad di NDjamena.

Tentara memamerkan orang-orang yang mereka katakan ditangkap pemberontak, bersama dengan senjata yang disita

Baca juga: Presiden Chad Idriss Deby Tewas Tertembak Saat Bentrokan Sengit dengan Militan

Kelompok pemberontak, Front for Change and Concord in Chad (Fact), melintasi perbatasan dari Libya ke Chad pada April 2021 untuk mengambil sikap menentang pemerintahan 30 tahun Presiden Déby.

Tidak jelas apakah pemberontak Fact masih menjadi ancaman bagi junta militer yang sekarang menjalankan negara itu.

Juru bicara kelompok itu mengatakan tidak mengetahui diakhirinya pertempuran itu, lapor kantor berita Reuters.

Seperti yang dilaporkan editor BBC Afrika Will Ross.

Dimana publik diberitahu beberapa minggu lalu bahwa kelompok pemberontak telah dikalahkan, hanya untuk melanjutkan pertempuran.

Baca juga: VIDEO - Presiden Chad Idriss Deby Meninggal Dunia, Sehari Setelah Terpilih Kembali Keenam Kalinya

Dalam beberapa pekan terakhir protes yang menuntut kembali ke pemerintahan sipil telah dibubarkan dengan kejam oleh pasukan keamanan.

Terakhir, 10 orang terluka termasuk satu orang yang ditembak di ibu kota pada Sabtu (9//5/2021).(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved